Keberadaan seni yang berbasis tradisi masyarakat lokal menghadapi tantangan berat dari perkembangan kebudayaan baru yang berasal dari luar. Upaya bersama harus dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkannya agar sesuai dengan konteks zaman.
Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi-NU) berusaha merawat seni tradisi ini dengan menggandeng kampus yang merupakan tempat berpijak kalangan intelektual yang menjadi motor perubahan bangsa.<>
“Kita bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga untuk mengembangkan seni tradisi di kampus. Kita secara rutin akan menggelar pentas dan memperkenalkan seni ini kepada para mahasiswa,” kata Ketua Lesbumi Sastro al Ngatawi, Selasa (1/4).
Program pertama telah dimulai pada 28-30 Maret dengan memperkenalkan 10 kelompok kesenian seperti Jathilan, Tarimantra, Sholawat Jawa, wayang Mikael dan lainnya. Pada kesempatan yang bertempatan dengan berlangsungnya Munas Ikatan Keluarga Alumni Sunan Kalijaga (IKA Suka) ini, juga pertunjukkan sendratari yang menggambarkan dakwah yang dilakukan Sunan Kalijaga.
Dijelaskannya, konsep seni untuk dakwah seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga inilah yang menjadi tujuan dari Lesbumi untuk mengembangkan Islam yang toleran dan moderat di Indonesia dan kini dijalankan oleh NU.
“Kita berharap Islam di Indonesia adalah Islam yang toleran dan anti kekerasan, karena itu, model dakwah seperti yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga sangat tepat untuk diterapkan, yang mampu menggabungkan antara nilai Islam dengan tradisi yang sudah ada,” tegasnya.
Islam versi Arab, diimpor langsung atau copy paste dari Timur Tengah, terbukti tidak cocok dengan nilai dan kebudayaan di Indonesia sehingga model dakwahnya malah sering menimbulkan penentangan dari masyarakat.
Upaya untuk memperkenalkan kembali seni tradisi ini tampaknya perlu perjuangan keras, terbukti respon mahasiswa untuk menyimak pertunjukan ini masih minim. “Kita berharap bisa menggelar pentas minimal 6 bulan sekali untuk pertunjukan kecil dan setahun sekali untuk pertunjukan besar,” katanya. (mkf)