Surabaya, NU Online
Kongres yang telah berjalan selama tiga hari tersebut tampaknya membuat para peserta mulai ogah-ogahan mengikuti agenda kegiatan yang telah ditetapkan. Mereka terlihat lebih banyak yang berada di arena ruangan yang menjadi tempat kongres.

Panitia harus memanggil para peserta berkali-kali untuk mengikuti sidang, walaupun waktu telah jauh melampaui jam yang telah ditetapkan. Kondisi ini dikhawatirkan mengakibatkan kongres molor dari jadwal yang ditetapkan.

Berbagai forum ilmiah yang diagendakan kongres tampak sepi peminat. Banyak sekali kursi kosong dalam berbagai diskusi yang sebetulnya sangat penting untuk menambah wawasan para peserta kongres. Sebagian narasumber yang diundang juga tidak tampak hadir dan terpaksa digantikan orang lain. Kini konsentrasi pikiran mereka mungkin lebih pada lobi-lobi pencalonan ketua umum yang saat ini mulai memanas.

Tempat yang justru ramai saat ini adalah pasar malam di muka Asrama Haji Sukolilo. Para peserta tampaknya mulai sibuk mempersiapkan oleh-oleh yang akan dibawa ke daerah masing-masing. Tampak berbagai pernik-pernik souvenir terlihat dalam arena tersebut. Barang yang diperjualbelikan didominasi oleh kaos dengan gambar kongres IPNU-IPPNU.

Kebetulan sekali arena kongres ini dilaksanakan bersamaan antara IPNU dan IPPNU sehingga sebagai anak muda, tentu saja ajang ini tidak disia-siakan sebagai arena untuk mencari jodoh atau pasangan yang sesuai dengan kriteria mereka.

Terlihat serombongan anak IPNU sedang berbincang-bincang dengan peserta IPPNU dari berbagai daerah. Mereka mencari bahan pembicaraan yang menarik sebagai upaya pendekatan pada pihak lain dan harapan mereka tentu saja hubungan ini dapat terus berlanjut walaupun kongres telah selesai.(mkf)