Jakarta, NU Online
Titik terang terhadap pembunuhan KH Asmuni Ishaq yang selama ini masih kabur mulai terungkap. Pihak Polda Jawa Timur sudah mengantongi identitas tersangka pelaku pembunuhan setelah memeriksa 25 saksi. “Sampai sekarang, sudah 25 saksi yang diperiksa. Penyidik Polda Jatim menyatakan arah menuju pelaku sudah lapang,” ujar Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Soenarko.
Pemeriksaan terhadap 25 orang saksi tersebut sangat membantu proses perkembangan bahan yang dibutuhkan untuk menunjuk pada individu atau orang yang sudah dikantongi aparat karena sampai saat ini masyarakat sudah tak sabar menunggu penjelasan tentang siapa sebenarnya pembunuh kyai NU tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Soenarko juga menjelaskan motif beberapa pembunuhan yang terjadi di Lumajang. Kasus tersebut adalah pembunuhan bermotif pencurian dengan kekerasan di desa Gesang kec Tempek Lumajang yang menewaskan Sertu Prasiswo Adi dan sampai saat ini pelakunya masih dalam penyelidikan.
<>Kasus kedua adalah pembunuhan yang berlatar belakang masalah keluarga yang menewaskan Dullah (35) tahun dengan tersangka Tubat (28) di desa Pandansari Kec Kedungjajang dan yang terakhir adalah kasus pembunuhan yang menewaskan Niasni (30) dengan tersangka Mahud (35).
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR dari FKB, Effendy Choiri mengatakan peristiwa pembunuhan kiai PKB dan NU di Jawa Timur tidak bisa dianggap sebagai tindakan kriminal biasa. Ia meminta polisi tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. “Kita melihat pembunuhan itu bukan pembunuhan biasa atau kriminal biasa. Lha kiai Asmuni Ishak itu juga tidak punya harta apa-apa,” ungkapnya.(mkf)