Ibu-Ibu Peserta EMTP Kunjungi Sekolah Islam Terbaik Se-Inggris
Jumat, 21 Januari 2005 | 01:21 WIB
Leeds, NU Online
Para Peserta Education Management Training Program (EMTP) yang terdiri dari ibu-ibu melakukan kunjungan ke sekolah Feversham College (19/01), sekolah menengah pertama muslim khusus wanita yang saat ini baru saja memperoleh peringkat pertama sebagai sekolah yang mampu meningkatkan kemampuan siswa diantara seluruh sekolah negeri yang ada di Inggris.
Lima orang peserta yang berangkat adalah Neng Ida Nurhalida (PP Cipasung Tasikmalaya), Nadya Naqsabandiyah (PP Genggong Probolinggo), Romlah (PP Assidiqiyah Jakarta), Hanifah (PP Dahlan Syafii’ Mojokerto) dan Iryani Suaidah (PP Nurul Kassyaf Jakarta) ditemani Fatimah dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) dan diterima oleh kepala sekolah Jane Tiler.
<>Dalam dialog, Jane Tiler menjelaskan bahwa setiap siswa yang tertinggal, mereka diberi seorang pembimbing untuk mengejar ketertinggalannya dan ini dilakukan di ruang khusus. Siswa dibuat merasa nyaman dan setiap 6 (enam) bulan sekali mereka diminta untuk menjelaskan apa yang masih menjadi kendalanya.
Penerimaan siswa baru juga dilakukan tanpa seleksi dan tanpa melihat kemampuan pengetahuan yang dimiliki, yang penting sudah lulus Primary School. Dengan kondisi ini diharapkan akan dapat diketahui berapa nilai tambah siswa tersebut karena dengan diketahuinya kenaikan tersebut maka akan dapat diketahui ada tidaknya nilai tambah yang dimiliki sekolah ini.
Eversham Colleger di Bradford Inggris merupakan sekolah negeri Islam pertama di daerah ini. Pada awalnya, sekolah swasta ini didirikan dua puluh tahun yang lalu (Oktober 1984) oleh para orang tua yang menginginkan pendidikan muslim untuk anak-anak mereka dan merasa bahwa standar yang diberikan oleh sekolah di Bradford rendah.
Ketika sekolah mengajukan permintaan untuk pendanaan pemerintah beberapa tahun lalu, sekretaris pendidikan dari pemerintahan konservatif Gillian Shephard menolak. Namun para orang tua muslim tidak patah semangat dan terus berusaha dengan argumentasi bahwa bantuan finansial juga diberikan kepada sekolah Kristen dan Yahudi.
Akhirnya permintaan tersebut disetujui oleh the Office for Standards in Education (Ofsted) sehingga Feversham berhasil menjadi sekolah Islam yang didanai pemerintah.
“Sekolah muslim telah mampu meningkatkan kemampuan anak-anak paling tidak 25 persen dibandingkan dengan sekolah lainnya, bukan karena orang tua muslim lebih baik atau karena bayarannya sangat rendah, tetapi karena keluarga mereka lebih memiliki komitmen terhadap pendidikan, kami berharap bahwa kesuksesan Feversham akan mendorong prestasi sekolah muslim lainnya” ujar Idris Mears, Direktur Asosiasi Sekolah Muslim
Pemerintah Inggris menilai prestasi sekolah tingkat menengah pada tingkat perkembangan yang bisa dicapai oleh siswanya, bukan nilai yang diperoleh anak didik di sekolah.
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa komitmen yang dibuat oleh keluarga muslim pada pendidikan merupakan faktor keberhasilan sekolah. Ini merupakan bagian dari budaya dan ajaran moral Islam yang mendorong perilaku yang baik dan kerja keras.(mkf/dt)