Jakarta, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disarankan menggunakan hubungan dekat dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan serangan Israel terhadap relawan.
"Katanya punya kedekatan hubungan, bahkan loyal terhadap pemerintah AS. Gunakan itu untuk menghentikan aksi Israel, tidak sekedar mengutuk. Isarel biasa dikutuk, sudah dari dulu," kata Sekjen ICIS (International Conference Of Islamic Scholars) KH Hasyim Muzadi di Sekretariat ICIS Jakarta, Kamis (3/6).
t;
Pemerintah Indonesia, menurut Kiai Hasyim menggunakan cara diplomasi diplomasi melalui AS yang memiliki pengaruh besar terhadap Israel, dengan memanfaatkan kedekatan tersebut.
"Pemerintah kita kan terkenal sangat punya akses kepada AS. Katanya sangat baik dan sangat loyal, ya dipakailah sangat baik dan sangat loyalnya itu untuk memberikan tekanan-tekanan kepada Israel," tegasnya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya juga bisa mendorong negara-negara yang memiliki hubungan diplomasi dengan Israel untuk berpikir ulang apakah hubungan diplomasi dengan negara ini masih perlu dilanjutkan.
Hasyim mengaku pernah berbicara dengan Duta Besar Israel untuk Singapura, David Danielle, terkait aksi-aksi Israel di Palestina sebelum serangan terhadap kapal misi kemanusiaan yang berupaya menembus blokade Gaza.
Namun, menurutnya, jawaban David tak memuaskan. "Lalu saya katakan selama Israel berbuat begini terus, dia mungkin akan menang tapi tidak akan tenang," tandasnya. (sam)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disarankan menggunakan hubungan dekat dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan serangan Israel terhadap relawan.
"Katanya punya kedekatan hubungan, bahkan loyal terhadap pemerintah AS. Gunakan itu untuk menghentikan aksi Israel, tidak sekedar mengutuk. Isarel biasa dikutuk, sudah dari dulu," kata Sekjen ICIS (International Conference Of Islamic Scholars) KH Hasyim Muzadi di Sekretariat ICIS Jakarta, Kamis (3/6).
t;
Pemerintah Indonesia, menurut Kiai Hasyim menggunakan cara diplomasi diplomasi melalui AS yang memiliki pengaruh besar terhadap Israel, dengan memanfaatkan kedekatan tersebut.
"Pemerintah kita kan terkenal sangat punya akses kepada AS. Katanya sangat baik dan sangat loyal, ya dipakailah sangat baik dan sangat loyalnya itu untuk memberikan tekanan-tekanan kepada Israel," tegasnya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya juga bisa mendorong negara-negara yang memiliki hubungan diplomasi dengan Israel untuk berpikir ulang apakah hubungan diplomasi dengan negara ini masih perlu dilanjutkan.
Hasyim mengaku pernah berbicara dengan Duta Besar Israel untuk Singapura, David Danielle, terkait aksi-aksi Israel di Palestina sebelum serangan terhadap kapal misi kemanusiaan yang berupaya menembus blokade Gaza.
Namun, menurutnya, jawaban David tak memuaskan. "Lalu saya katakan selama Israel berbuat begini terus, dia mungkin akan menang tapi tidak akan tenang," tandasnya. (sam)
