Warta

Habib Luthfi: Generasi Masa Kini Kurang Bercermin

Kamis, 22 April 2010 | 02:29 WIB

Tegal, NU Online
Pola hidup yang tidak mengindahkan tata nilai, terjadi akibat kurangnya rasa terima kasih dan bercermin diri. Utamanya terima kasih dan bercermin pada para pendahulu kita yang telah menancapkan tonggak kebenaran dan keadilan serta kemaslahatan.

“Rasa terima kasih agaknya terasa amat sulit di aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Habib Lutfi Bin Ali Yahya saat menyampaikan tausiyah pada peringatan Maulud Nabi Muhammad dan Pembukaan Pembangunan Gedung MWCNU Margadana Kota Tegal, Rabu (21/4).<>

Atas sikaf dan sifat yang sungkan berterima kasih, lanjut habib, dalam kehidupan kerap terjadi saling memojokan dan seakan mau menangnya sendiri. “Sudah terpeleset malah dijungkirbalikkan,” ujar Habib Lutfi.

Untuk itu, lanjutnya, perlu dibudayakan instrospeksi. Sudah berbuat apa kita untuk agama, umat dan bangsa ini? “Jangan tiba-tiba demo, mengkritik, menghakimi diri dan orang lain dengan sewenang-wenang, sementara bakti kita masih nol,” tuturnya.

Habib menyarankan hendaknya kita malu karena belum mampu berbuat yang terbaik untuk agama bangsa dan Negara. “Di zaman dulu, orang tua berjuang kita dengan gigih bagaimana agar mampu mencari sesuap nasi agar anak-anaknya bias makan,” terangnya.

Sementara, kita sekarang yang sudah berlebihan tidak meniru bagaimana agar kita bias menyisihkan sebagian kecil untuk kesejahteraan rakyat yang kurang beruntung. “Jangan malah menimbun-nimbun untuk memperkaya diri tanpa peduli pada sesama apalagi untuk kepentingan umat,” ucapnya.

“Untuk membaca sholawat, mengirim doa yasin untuk orang tua kita saja amat pelit, apa lagi untuk orang lain,” tegur Rais Am Idaroh Aliyah Jam'iyah Tariqah Mu'tabarah NU.

Habib menceritakan, bagaimana dia berkali-kali ziarah ke makam wali songo yang di dapatkan hanya satu, malu. “Saya malu, orang yang sudah meninggal saja memberi kemaslahatan penduduk sekitar makam,” ungkapnya.

Di sekitar makam para wali, menurut Habib, betapa tumbuh dinamika kehidupan ekonomi. Yang nota bene mereka adalah pelaku UMKM. (was)


Terkait