Warta

Gus Dur Ajak Warga NU Pererat Ukhuwah Islamiyah

Jumat, 10 Oktober 2003 | 03:41 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam ceramah pada Khoul KH. Abdul Qodir ke-47 di Pondok Pesantrean (Ponpes) Almunawwir Krapyak Yogyakarta, Kamis malam Gus Dur mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk mempererat dan meningkatkan "ukhuwah Islamiyah" (kerukunan sasama umat Islam).

"Meski sesama organisasi kemasyarakatan (ormas) dan masing-masing orang mempunyai budaya dan pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi janganlah lepas dari kerukunan," ungkapnya.

<>

Menurut dia, sejak dulu perbedaan di kalangan NU merupakan hal yang biasa, tetapi tidak menjadikan perpecahan, karena mereka saling memahami tentang pentingnya kerukunan.

Salah satu contoh adalah perbedaan di bidang budaya yang berkaitan dengan syariat (ajaran Islam) di kalangan NU pada masa pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Perbedaan tersebut adalah mengenai haram tidaknya memanggil orang untuk menunaikan sholat di masjid dengan mempergunakan alat tradisional "kenthongan".

Pada saat itu banyak kiai NU yang mengharamkan hal tersebut, tetapi KH. Hasyim Asyari mengambil keputusan yang cukup bijak yakni memperbolehkan memanggil orang untuk menunaikan sholat dengan "kenthongan" dengan tujuan agar mereka selalu rukun.

"Warga NU saat ini termasuk para santri Ponpes manapun juga harus memahami tentang perbedaan pandangan diantara mereka, dan selalu menjaga kerukunan," katanya.

Selain itu, ia menambahkan, para santri Ponpes manapun diharapkan mampu meneladani kegigihan dan keuletan perjuangan para kiai dalam membangun umat Islam di tengah masyarakat.

Haul KH. Abdul Qodir ke 47 dihadari ribuan umat Islam dari berbagai Provinsi di Indonesia seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Lampung.(mkf)

 


Terkait