Warta

Bantuan PBNU Akan di Fokuskan ke Bireun dan Lhokseumawe

Jumat, 31 Desember 2004 | 08:00 WIB

Jakarta, NU Online
PBNU telah mengirimkan timnya untuk membantu penanganan korban bencana. Berangkat ke Medan Ketua PBNU H. Ahmad Bagdja dan Sekjen Dr. Endang Turmudzi kemarin (30/12).

Kemungkinan besar PBNU akan membuat pos di Bireun dan Lhokseumawe. Keputusan tersebut atas rekomendasi dari PWNU Aceh dan PWNU Sumatra Utara. “Kedua wilayah tersebut masih belum memadai bantuan, banyak nahdliyyin yang selamat sehingga bisa membantu sekaligus aksesnya lebih mudah daripada ke Banda Aceh,” tandasnya.

<>

Pada awalnya PBNU hanya berniat untuk mengumpukan bantuan dan selanjutnya diserahkan ke pihak lain misalnya TNI untuk diserahkan ke masyarakat Aceh. Namun demikian, karena sampai saat ini banyak bantuan yang menumpuk dan belum tersalurkan menyebabkan PBNU mengambil keputusan untuk mendistribusikan sendiri.

Saat ini sudah banyak sekali bantuan yang dikirimkan ke PBNU, mulai dari pakaian layak pakai, makanan kering, mie instan. Bahkan ada yang menyumbangkan kurma sebanyak 1 ton. Bantuan tersebut masih menumpuk di Gedung PBNU menunggu disalurkan.

Berdasarkan pantauan disana, jika ingin mendirikan Posko, maka relawan harus menyiapkan sendiri seluruh kebutuhannya mulai dari makanan, kendaraan, bensin dan lain-lainnya karena disana tidak ada yang menyediakan hal-hal tersebut. Kalau tidak, kemungkinan malah merepotkan.

Bagja mengungkapkan bahwa fokus dari TNI dan Polri saat ini adalah untuk menguburkan mayat-mayat yang berserakan di berbagai tempat. Saat ini para relawan dan bantuan sangat diperlukan oleh para pengungsi di berbagai tempat.

Dari informasi yang didapat, kebutuhan air bersih untuk minum merupakan hal yang sangat mendesak karena kondisi air tanah sudah tidak memadai dan tidak ada peralatan untuk minum. Saat ini terdapat sumur bor seharga 18 juta per buah yang mana airnya bisa langsung diminum. Ini merupakan teknologi dari Universitas Sumatra Utara. Jika dibuatkan sumur biasa yang mana airnya harus dimasak dulu, juga tidak mungkin karena tidak ada alat untuk memasak.

Bagja juga mengungkapkan sebaiknya bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai dan kalau memungkinkan hanya barang-barang yang tidak bisa dibeli di Medan yang dibawa dari Jakarta.

Dikabarkan PCNU Nias juga telah membuat posko untuk membantu pengungsi disana yang juga tertimpa musibah, walaupun tidak separah di Aceh. Kondisi Nias lebih baik karena masih ada stok makanan, peralatan memasak dan lainnya.

Fokus pemberian bantuan oleh PBNU didesain akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup panjang sampai masyarakat Aceh bisa hidup pulih seperti sebelumnya, tidak hanya dalam jangka pendek.(mkf)

 


Terkait