Jakarta, NU Online
Beberapa organisasi Islam yang ada di Inggris telah banyak menyalurkan bantuan untuk korban sunami di Aceh melalui PBNU, hal itu tidak lain karena kegigihan NU Cabang Istimewa Inggris dalam memperkenalkan NU sebagai organisasi Islam moderat dan toleran pada masyarakat Eropa pada umumnya, sehingga mereka merasa cocok menjadikan NU yang ramah lingkungan dan hormat pada tradisi itu sebagai mitra kerja mereka dalam memberikan bantuan. Karena walaupun bantuan ini berupa materi, tetapi akan dilanjutkan dengan bantuan immateri, terutama dalam bantuan pendidikan dan pengembangan keagamaan.
<>Belum lama ini PBNU kembali memfasilitasi dua lembaga dari Inggris yakni Islamic Help UK, yang diwakili oleh Mr Masood Alam Khan dan Moslem Charuty UK yang diwakili oleh M.I.H. Birzada dan Zulfqar Pirzada. Mereka memberikan bantuan berupa 900 ekor kambing yang diproses dalam pabrik pengalengan daging di Probolinggo agar bisa langsung dikonsumsi oleh para korban. Proses ini selain sehat juga ditanggung halal. Selain itu juga lembaga dari Inggris tersebut juga memberikan memberikan bantuan bantuan 250 ekor kambing yang langsung dipotong di Aceh. Bantuan berupa binatang kurban ini diberikan oleh masyarakat Inggris berkaitan dengan Idul Adha, sehingga disamping merupakan ibadah ritual, juga sekaligus merupakan amal social membantu masyarakat terkena bencana.
Sementara untuk meringankan beban anak-anak yatim, tim dari Inggris tersebut memberikan bantuan 300 buah bingkisan untuk yatim piatu di Aceh, bingkisan tersebut berisi; sarung, peci, seragam sekolah alat tulis dan uang sebesar 30 ribu rupiah. Bantuan tersebut disalurkan melalui Posko NU yang ada di Aceh yang dipimpin oleh H. Asmuni, serta memalui camp pengusngsian TVRI. Dengan adanaya bantuan itu diharapkan mereka bisa kembali sekolah dan menjalankan ibadah dengan sempurna. Masyarakat Islam Inggris memang sangat terkesan dengan model pendidikan pesantren yang sufistik, karena itu mereka banyak mengarahkan perhatian ke sana Demikian menurut penjelasan M. Agus Mulyana dari NU PCI Inggris yang selama ini mendampingi perjalanan para relawan Inggris ke Aceh.
Dalam waktu dekat ini menurut mahasiswa yang sedang menyelesaikan program doktornya di Birmingham University, pihak umat Islam Ingris akan memberikan bantuan berupa tiga unit mobil ambulan untuk keperluan operasional para relawan dalam menangani masalah kesehatan masyarakat. Bantuan sarana kesehatan itu sangat dibutuhkan mengingat kondisi masyarakat di camp pengungsian baik secara psikis maupun fisik masih sangat rawan, sehingga perlu memperoleh penangan serius.
Mengingat kehadiran para sukarelawan dan dermawan Inggris itu melalui jaringan NU PCI Inggris, maka kehadiran mereka ke Aceh selalui diawali dengan pertemuan dengan jajaran pengurus PBNU di Kramat Jakarta, agar agenda yang dijalankan benar-benar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat Aceh, terutama tahap rehabilitasi sarana pendidikan keagamaan, seperti madrasah dan pesantren. Demikian keterangan M. Agus Mulyana ketika mengakhiri pembicaraannya dengan NU Online. (Bregas dz.)