Warta

As’ad Ali: Waspadai Neoliberalisme dan Fundamentalisme

Rabu, 15 Juni 2011 | 01:15 WIB

Demak, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) dan organisasi pemudanya Ansor harus berada di garda terdepan untuk membela bangsa dan negara dari rongrongan kelompok-kelompok tertentu. NU dan Ansor harus menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Kebhinekaan, Pancasila dan UUD 1945.

Demikian disampaikan Wakil ketua Umum PBNU H As’ad Sa’id Ali pada ceramah ilmiah yang diselenggarakan Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Demak, Ahad (12/6) lalu sebagai puncak dari rangkaian Acara Harlah ke-77 GP Ansor di Pondok Pesantren Subulussalam Yudomenggalan Bintoro Demak.<>
 
Dikatakannya, era globalisasi sangat memudahkan segala bentuk ancaman yang menerobos NKRI. Apalagi saat ini ada sekelompok yang masih berada dalam euforia reformasi terus berupaya melakukan tindakan-tindakan yang kebablasan. Sementara Indonesia tak lagi punya undang-undang subversif yang bisa menindak tegas aksi atau kegiatan makar.

Menurut As’ad Ali, ada dua musuh yang harus diwaspadai bangsa Indonesia khususnya Warga NU dan Ansor, yaitu faham neoliberal dan fundamental Agama. Menurutnya Neoliberalisme atau kebebasan tanpa batas tak bisa dibenarkan. Di sisi lain persoalan fundamentalisme agama mudah tumbuh dan berkembang seiring perkembangan globalisasi. "Pemahaman parsial tenteng Islam memunculkan aliran atau faham yang jelas bertentangan dengan kebhinekaan dan NKRI," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Nusron Wahid lebih gamblang lagi menyatakan perang dengan hizbuttahrir Indonesia ( HTI ), FPI, MTA dengan prinsip khilafahnya, karena menurut mereka pengertian Islam yang dianut tdk sesuai dan bertentangan dengan bangsa Indonesia.

“Indonesia tidak sama dengan dunia timur tengah, sedangkan Indonesia dengan kebhinekaanya sangat jauh berbeda dengan kondisi Indonesia yang pluralisme ini,” tandasnya.

Pembicara lainnya KH Yusuf Khudlori, pengasuh Pesantren API tegalrejo Magelang  dan KH Yahya C. Staquf, pengasuh Pesantren Roudhotutholibin Rembang  mengingatkan agar NU dan Ansor terus menjaga basis massa terutama yang berada di wilayah pedesaan.

Acara ceramah ilmiah diikuti oleh ketua PCNU Demak Ir KH Musadad Syarif, Jajaran pengurus Cabang, Wakil Cabang, dan Ranting se-Kabupaten Demak, Lembaga dan Lajnah NU di Demak, Muslimat, Fatayat,IPNU, IPPNU dan dihadiri pula oleh Muspida Kabupaten Demak.

Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Shiddiq Sugiarto


Terkait