Warta

Arab, Eropa, Amerika, Australia, dan Asia Serentak Berpuasa, Senin

Ahad, 31 Agustus 2008 | 20:12 WIB

Riyadh, NU Online
Pelaksanan prosesi rukyatul hilal (melihat munculnya bulan sabit) sebagai pertanda masuknya awal bulan Ramadhan yang dilakukan oleh beberapa negara Arab pada Sabtu (30/8) kemarin, berhasil menetapkan jatuhnya awal Ramadhan tahun ini pada hari Senin (1/9). Hal ini selepas tidak didapatkannya kemunculan bulan sabit pada waktu peneropongan.

Sebagaimana dilansir Islamonline (30/8), pada siang hari Ahad (30/8), dewan Fatwa Kerajaan saudi Arabia segera mengumumkan jatuhnya awal puasa Ramadhan di hari Senin. keputusan Dewan fatwa saudi juga sama dengan Dewan Fatwa Mesir, dengan dalil "istikmal al-'iddah" (menyempurnakan tanggal). Melihat penanggalan Hijriyah secara hisab, maka jatuhnya awal Ramadhan tahun ini bersamaan dengan awal September.<>

Dewan Fatwa negara-negara Arab lain juga mengumumkan keputusan serupa, mulai dari Syria, Lebanon, Palestina, Jordania, Emirat, dan Yaman. Hanya Libia sebagai satu-satunya negara Arab yang menetapkan awal waktu puasa jatuh pada hari Ahad (31/8).

Keputusan jatuhnya awal puasa pada hari Senin juga ditetapkan oleh Dewan Fatwa negara-negara berpenduduk Muslim di Eropa Timur, seperti Turki, Bulgaria, Rumania, Albania, Ukraina, Slovenia, Macedonia, Montonegro, Serbia,p Kosovo, dan Bosnia, juga oleh negara-negara berpenduduk Muslim di Eropa Barat, seperti Jerman, Perancis, Belanda, Denmark, Spanyol, Italia, Portugal, hingga Inggris.

Ketetapan serupa juga diputuskan oleh beberapa majlis fatwa Islam di Rusia dan negara-negara Kaukasus. Dewan umat Islam Australia yang berpusat di Canberra juga menetapkan awal Ramadhan pada 1 September.

Hal serupa juga ditetapkan oleh berbagai dewan fatwa Muslim di Amerika Latin dan Amerika Utara. Di Afganistan, Filipina, dan China, awal Ramadhan juga jatuh pada awal September.

Beberapa negara Muslim lainnya baru melaksanakan rukyatul hilal pada petang hari Ahad (30/8) yakni Maroko, Tunisia, Aljazair, Irak, Iran, Somalia, Sudan, Kenya, Malaysia, dan Indonesia. (iol/atj)


Terkait