Bandung akan menjadi tuan rumah seri nasional yang akan menjadi bagian dari pagelaran Liga Santri Nusantara (LSN) 2017. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Rabtihah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) KH Abdul Ghoffarrozin (Gus Rozin) yang merangkap sebagai CEO LSN 2017.
"Jawa Barat ini memiliki arti yang sangat strategis bagi dunia santri, di mana provinsi ini memiliki jumlah pesantren terbesar di Indonesia. Pemilihan Bandung sebagai tempat penyelenggaraan putaran nasional LSN telah mempertimbangkan berbagai hal di antaranya adalah Bandung selama ini telah berhasil membuktikan bahwa modernitas bisa bertemu dengan religiusitas, kosmopolitan bisa berdialektika dengan budaya adiluhung," kata Gus Rozin, Ahad (11/6).
Menurut Gus Rozin, hal ini penting karena LSN 2017 ini ingin memberikan pesan tentang pentingnya merajut nilai-nilai kebangsaan di tengah dialektika kebhinnekaan Indonesia.
CEO LSN 2017 ini menjelaskan, pertimbangan lain dipilihnya Bandung sebagai tempat seri nasional karena keberhasilan ibukota Jawa Barat dalam penyelenggaraan banyak even olahraga nasional, di antaranya adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun lalu.
"Bandung telah terbukti sukses menjadi tuan rumah PON, bukan saja dari aspek olahraganya, melainkan juga aspek lainnya seperti keterbukaan kota ini pada keragaman. Secara teknis Bandung juga memiliki infrastruktur sepakbola yang sangat memadai," imbuh Gus Rozin.
Pagelaran seri nasional LSN 2017 di Bandung ini akan digelar selama delapan hari di mana setiap tim yang lolos seri nasional akan bermain sekali tiap hari. Seri nasional akan digelar di bulan Oktober setelah sebelumnya 1.024 kesebelasan bertarung di Babak Kualifikasi Region.
Tahun ini, distribusi peserta LSN akan tersebar di 32 region yang mencakup 34 provinsi di Indonesia. Secara keseluruhan, LSN 2017 akan menghelat 990 dengan melibatkan lebih dari 3 juta penonton di sepanjang pertandingan. (Ali/Alhafiz K)