Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelenggarakan rapat pleno di Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Jawa Barat, 23-25 Juli 2016. Rapat yang digelar diadakan sekurang-kurangnya enam bulan sekali ini mengusung tema "Memantapkan Paham Aswaja Menuju Kemandiran Ekonomi Warga".
Sekjen PBNU H Helmy Faishal Zaini menjelaskan, tema diambil berangkat dari kesadaran akan tiga pilar NU, yakni dari segi fikrah (pemikiran), amaliyah (tindakan), dan harakah (gerakan). Di sektor terakhir ini, PBNU hendak memfokuskan diri dalam program-program kerja ke depan.
“Ini juga sesuai dengan amanat Muktamar Ke-33 NU yang mendorong agar PBNU melakukan upaya pelayanan sekaligus peningkatan kualitas hidup warga di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi,” ujarnya, Senin (18/7).
Dalam Anggaran Rumah Tangga NU diatur bahwa rapat pleno merupakan forum yang membicarakan program kerja yang harus diadakan minimal enam bulan sekali. Pesertanya terdiri dari segenap pengurus NU di tingkat pusat yang meliputi mustasyar, pengurus lengkap syuriyah, pengurus harian tanfidziyah, ketua badan khusus, ketua umum lembaga dan ketua badan otonom.
Forum ini juga akan menjadi ajang evaluasi bagi kinerja PBNU masa khidmah 2015-2020 dalam satu semester terakhir. Selain acara internal khusus pengurus, ada pula kegiatan yang bisa diikuti warga secara umum, di antaranya bazar dan seminar-seminar di kompleks Pesantren KHAS Kempek Cirebon.
Peserta akan mulai registrasi pada Sabtu (23/7) dan dilanjutkan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Rapat pleno dibuka pada Ahad esok harinya dan dilanjutkan dengan musyawarah yang dibagi dalam tiga komisi, yakni kelembagaan, program, dan rekomendasi. Komisi rekomendasi, jelas Helmy, menjadi satu rangkaian dengan agenda bahtsul masail. (Mahbib)