Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud bakal berkunjung ke Indonesia pada awal Maret 2017. Ini merupakan kunjungan langka sejak Raja Faisal bin Abdul Aziz datang ke Indonesia sekitar 47 tahun silam, tepatnya pada Juni 1970.
Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menyampaikan bahwa Kepala Protokol Istana Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan konfirmasi terkait rencana kunjungan Raja Salman.
Seminggu terakhir ini Agus Maftuh secara maraton mengadakan pertemuan dengan Rais al-Marasim al-Malakiyyah atau Kepala Protokol Istana Raja di Royal Court Riyadh untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan pengaturan rencana kunjungan tersebut.
“Pada pertemuan kami dengan Kepala Protokol Kerajaan, Dr. Khaled bin Saleh al-Abbad telah disampaikan secara langsung konfirmasi dan kepastian kunjungan Raja Salman ke Indonesia pada awal Maret 2017 lengkap dengan susunan agendanya,” jelas Dubes Maftuh kepada NU Online dalam siaran pers, Rabu (25/1).
Dubes yang bertugas di Riyadh sejak 14 Maret 2016 ini, pada dua bulan pertama langsung berinisiatif mengawal surat undangan Presiden Jokowi kepada Raja Salman untuk berkunjung ke Indonesia. Dinamika rencana kunjungan Raja Salman ini mulai dirancang sejak 18 Mei 2016, yaitu ketika Dubes bertemu dengan Kepala Royal Protocol Khaled Saleh al-Abbad di Istana Raja As-Salam Jeddah yang di setiap musim panas, Raja Salman berkantor di Istana tersebut.
Terkait jumlah rombongan yang akan menyertai kunjungan kenegaraan Raja Salman, Dubes Agus Maftuh sejak awal telah mengindikasikan jumlah rombongan Raja sangat besar mengingat kunjungan ke Indonesia merupakan kunjungan pertama yang dilakukan Raja Salman ke Indonesia.
“Arab Saudi merupakan negara besar dengan potensi pengembangan dan kerja sama ekonomi yang terbuka luas, khususnya sektor perminyakan. Arab Saudi dan Indonesia juga sama-sama menjadi anggota G-20. Oleh sebab itu, cukup banyak kalangan dunia usaha dan sektor swasta Arab Saudi yang juga berkeinginan untuk menjadi bagian dari kunjungan Raja ke Indonesia,” imbuhnya. (Mahbib)