Nasional

Punya Perhatian pada Keberagaman, Try Sutrisno Doakan SAS Institute

Kamis, 2 Agustus 2018 | 09:30 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden  Republik Indonesia ke-6 Try Sutrisno menyambut dengan baik peluncuran Said Aqil Siroj (SAS) Institute. Kehadiran SAS Institute dinilai berada pada waktu yang tepat karena Indonesia sedang berada di persimpangan jalan: antara konsistensi sebagai bangsa yang kuat dan pengaruh teknologi dan informasi di era globalisasi. 

"Saya doakan, SAS Institute ini mampu mengembangkan program-programnya. Insyaallah saya sebagai orang tua mendoakan senantiasa Pak Aqil dan seluruh staf lembaga ini akan mendapatkan berkah dari Allah," kata Try pada acara peluncuran Said Aqil Siroj (SAS) Institute di Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).

Try Sutrisno yang juga Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) ini mengajak hadirin agar mensyukuri anugerah Tuhan, yaitu keragaman di Indonesia, sumber daya dan manusia yang besar, serta kebesaran hati dan pikiran menerima kepercayaan dan kebudayaan nusantara yang ada sebelum datangnya agama-agama seperti Hindu, Islam, dan Kristen. Kehadiran agama-agama diterima dengan baik sehingga tidak terjadi pertumpahan darah.

"Indonesia merupakan tanah subur, bagi persemaian agama-agama, maka tidak ada bentrok agama," ucapnya.

Pada akhirnya, penerimaan terhadap keberagaman di Indonesia melahirkan Pancasila sebagai dasar Negara yang kokoh, yang digali dari dalam Indonesia. Pancasila sebagai payung keberagaman sudah seharusnya diterapkan warga Indonesia dalam menjalani kehidupan. 

"Jadi wajib bagi generasi muda mempelajari pancasila: konsepnya, nilainya, maupun prinsip-prinsipnya. Sehingga kita bisa betul-betul menerapkan pancasila baik dalam politik, ekonomi, budaya maupun pertahanan dan keamanan," jelasnya.

Ia menambahkan, semua pihak harus berani mengevaluasi diri terhadap perilaku yang telah dilakukan, membuang hal-hal yang tidak baik dan melanjutkan kebenaran yang sesuai dengan Pancasila, sehingga Indonesia tampil mernjadi bangsa yang besar di hadapan negara-negara lain.

Pada peluncuran tersebut, hadir sejumlah tokoh agama dan kepercayaan. Dipanggung, mereka memanjatkan doa bersama untuk keselamatan bangsa. Ia berharap, pemandangan keberagaman seperti ini dapat dikembangkan ke semua daerah yang ada di Indonesia. (Husni Sahal/Fathoni)


Terkait