Nasional

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Harlah Ke-90 NU di Twitter

Senin, 1 Februari 2016 | 05:01 WIB

Jakarta, NU Online
Hari lahir (harlah) Ke-90 Nahdlatul Ulama yang jatuh pada tanggal 31 Januari mendapat ucapan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan Gubernur DKI Jakarta menyampaikan ucapannya melalui akun twitter pribadinya pada Ahad (31/1/2016).

Dalam ucapan selamatnya kepada NU, Jokowi berharap NU selalu menjaga kebhinnekaan serta mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Hal ini ditegaskan, karena selama ini banyak gerakan dan paham radikal yang cenderung berpotensi memecah belah perdamaian dan keutuhan bangsa Indonesia.

“Selamat Milad NU ke-90. Tetap setia mengawal kebhinnekaan dan wujudkan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta,” tulis Jokowi.

Ucapan selamat dari Presiden Jokowi mendapatkan ribuan respon dari followernya. Saat berita ini ditulis, tweet ucapan Jokowi di-retweet oleh 1225 orang, di-like oleh 882 orang, dan di-replay tak kurang dari 120 orang. 

Sebelumnya, PBNU dan PSNU Pagar Nusa yang menyelenggarakan peringatan Harlah Ke-90 NU menegaskan bahwa NU berkomitmen menjaga keutuhan bangsa dan negara. Komitmen ini terus digelorakan, karena NU melihat banyak gerakan dan paham yang cenderung mencerai-berai keutuhan bangsa yang sejak dahulu hingga kini terus dibangun oleh para ulama, khususnya ulama pesantren.

“Sinergi dan keselarasan antara agama nasionalisme hingga kini terjaga karena jasa dan perjuangan para ulama yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asy’ari,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sabtu (30/1/2016).

Ulama Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ari, lanjut Kang Said, beserta para ulama lain tidak mempunyai ambisi mendirikan khilafah seperti yang dilakukan oleh ulama-ulama Timur Tengah hingga kini. Karena menurutnya, agama dan nasionalisme sangat bisa berjalan beriringan membangun bangsa yang satu.

“Tugas kita saat ini meneruskan perjuangan ulama-ulama NU dari rongrongan paham radikal berbaju agama yang justru ingin membuat Indonesia porak poranda seperti yang terjadi di negara-negara Timur Tengah karena mengusung khilafah,” tegas Kiai asal Kempek Cirebon ini. (Fathoni)


Terkait