Nasional

Perbedaan Pemahaman Keagamaan Terjadi karena Adanya Keragaman

Senin, 8 April 2019 | 23:45 WIB

Jakarta, NU Online
Keragaman merupakan suatu keniscayaan. Indonesia sebagai negara yang masyarakatnya beragam dan multi kultural, dapat dipastikan menimbulkan keragaman dalam memahami persoalan keagamaan.

Demikian disampaikan Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi Kementerian Agama Oman Fathurahman saat mengisi diskusi bertajuk Cerdas Membangun Moderasi Beragama di Gedung Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4).

"Karena sangat beragam, maka dalam perspektif agama khususnya, pemahaman keagamaan sudah pasti juga berbeda-beda. Itu tidak mungkin dengan adanya keragamaan, (lalu) pemahaman agama itu tunggal, itu tidak mungkin, karena yang disebut dengan pemahaman keagamaan itu adalah tafsir atas pokok-pokok agama, tafsir atas doktrin agama," kata Oman.

Menurut Oman, hal itu berbeda jika menyangkut persoalan pokok-pokok agama yang tidak mungkin terjadi perbedaan pemahaman, seperti dalam agama Islam tentang jumlah rukun iman yang ada enam dan rukun Islam yang ada lima.

"Jadi secara normatif, itu adalah pokok-pokok agama yang tidak bisa diperdebatkan," ucapnya.

Dikatakan Oman, terkait dengan perbedaan pemahaman keagamaan misalnya bisa dilihat di Media Sosial yang penggunanya ramai berdebat tentang isu-isu keagamaan. Namun demikian, perdebatan yang terjadi di Medsos hanya menyangkut ranah tafsir terhadap agama dan bukan tentang pokok-pokok agama itu sendiri.

"Itu bisa dipastikan bahwa yang diperdebatkan itu pasti menyangkut tafsir atas agama bukan lagi pokok agama, bukan syahadat itu penting atau tidak, karena syahadat itu sudah sangat jelas," ucapnya. (Husni Sahal/Muiz)


Terkait