Nasional

Peneliti LIPI: Penting untuk Terus Memperkuat Khittah NU

Rabu, 8 Agustus 2018 | 03:30 WIB

Peneliti LIPI: Penting untuk Terus Memperkuat Khittah NU

Peneliti LIPI Amin Mudzakkir (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakkir mengatakan, Khittah NU 1926 sebagai landasan berpikir, bersikap, dan bertindak bagi warga dan pengurus NU penting untuk selalu diperkuat di tengah dinamika politik akhir-akhir ini.

“Seluruh komponen NU penting untuk terus berupaya menguatkan kembali Khittah 1926 yang dirumuskan pada 1983,” ujar Amin Mudzakkir kepada NU Online, Rabu (8/8) di Jakarta.

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat ini tidak memungkiri, PBNU tidak mungkin tidak berpolitik. Tetapi menurutnya, politik NU harus diletakkan dalam spirit keagamaan dan kebangsaan, bukan menerjunkan diri dalam politik kekuasaan atau politik praktis.

“Politik NU harus diletakkan dalam spirit keagamaan dan kebangsaan yang luhur, yaitu politik dengan 'P' besar, bukan 'P' kecil,” ungkapnya.

Amin juga tidak memungkiri, PBNU tidak mungkin tidak didatangi oleh para politisi. Namun, dalam kondisi tersebut, PBNU wajib mengingatkan kepada mereka agar etika berpolitik harus dijunjung tinggi.

“PBNU wajib mengingatkan kepada para politisi untuk berpolitik sesuai dengan spirit yang diperjuangkan oleh NU, bukan sekadar mendukung atau menolak politisi tertentu,” tuturnya.

Lebih jauh, Amin mengajak kepada pengurus NU untuk berpolitik dengan cerdas. Langkah aktif ini penting dilakukan warga dan pengurus NU agar setiap polemik yang cenderung menyerang NU bisa dijelaskan duduk perkaranya.

“Dalam situasi ketika NU sering di-bully di media sosial seperti sekarang, warga dan pengurus NU harus berpolitik dalam pengertian menjelaskan kepada umat duduk perkaranya, termasuk meluruskan pandangan-pandangan yang keliru terhadap NU,” tandas Amin. (Fathoni)


Terkait