Nasional

Menteri Agama: Beragama Hakikatnya Adalah Berindonesia

Sabtu, 23 Juni 2018 | 00:30 WIB

Menteri Agama: Beragama Hakikatnya Adalah Berindonesia

Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI (Foto: Ist.)

Medan, NU Online
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa walaupun berindonesia dan beragama bisa dibedakan namun keduanya tidak bisa dipisahkan. Menurutnya hakikat beragama adalah berindonesia dan hakikat berindonesia adalah menjalankan ajaran agama.

"Beragama hakikatnya adalah berindonesia. Dan, berindonesia hakikatnya adalah menjalankan ajaran agama. Berindonesia dan beragama, meski bisa dibedakan, tapi tidak bisa dipisahkan," tegas Menag di Medan, Jumat (22/06).

Menag menambahkan bahwa kebinekaan yang ada khususnya di Indonesia adalah sunnatullah (kepastian dari Allah). Menjadi tugas dan kewajiban setiap warga Indonesia untuk menjaga keragaman yang ada dengan arif dan tidak memaksakan untuk menyeragamkannya.

Keragaman lanjutnya diciptakan sebagai ujian agar setiap manusia bersegera dalam mengerjakan kebaikan.

"Yang diperlukan adalah kearifan untuk memahami realitas yang dihadapi dan itu hakikatnya adalah kemajemukan. Kita harus pandai memahami. Keragaman cara agar manusia saling bersinergi,  bukan saling menafikan," pesannya saat memberikan kuliah umum di Kampus UIN Sumatera Utara dikutip dari laman kemenag.go.id

Menag pun berpesan agar bangsa Indonesia melihat persoalan secara komprehensif dan dilandasi dengan ilmu. Sebab, tanpa wawasan yang cukup, orang akan mudah tergelincir untuk menyalahkan pihak yang berbeda. (Red: Muhammad Faizin)


Terkait