Nasional

Mendes Eko: Jangan Lupakan Pertanian

Selasa, 18 April 2017 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tetinggal dan Transmigraasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan program unggulan desa di bawah kementerian yang dipimpinnya bersinergi dan bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan kapasitas ekonomi perdesaan hingga bisa berkontribusi bagi pembangunan secara nasional.

“Pertanian tak bisa dipisahkan dari pembangunan desa. Hanya saja kita butuh modernisasi dan fokus pada komoditas unggulan di kawasan perdesaan supaya petani menjadi kuat.” Papar Menteri Eko di Kantornya, Jakarta (17/4).
 
Lebih jauh Eko menjelaskan dengan adanya fokus paska panen diharapkan petani memiliki posisi tawar yang baik, kehadiran negara dalam hal ini BUMN juga diharapkan bukannya mengintervensi model ekonomi yang khas petani malainkan membantu membuat lompatan dan mengisi lubang kosong yang ditinggalkan oleh pertanian di desa selama ini.

“Masalah produktifitas panen dan posisi tawar paska panen jadi kendala selama ini. Embung sebagai salah satu proyeksi program unggulan tahun ini kita harapkan bisa meningkatkan produktifitas akrena petani jadi bisa panen dua sampai tiga kali.” Harap Eko.

Menteri yang datang dengan latar belakang pengusaha sarat pengalaman ini juga mengandaikan skema produk unggulan desa dan holding Badan Usaha Milik (BUM) Desa antar kawasan perdesaan nantinya diharapkan bisa mempersolid kapasitas ekonomi masyarakat desa terutama para petani terkait paska panen.

Terkait Program prioritas berupa program pengembangan Produk Unggulan Desa (Prudes) dan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) untuk mendukung pertanian, nantinya pengembangan produk-produk tersebut dikembangkan dengan berbasis teknologi dan inovasi.

Eko Putro Sandjojo mencontohkan beberapa daerah yang sudah bisa fokus untuk mengembangkan produk unggulannya antara lain di Gorontalo dengan produksi jagungnya atau Dompu yang bisa lepas dari status daerah tertinggal. 

“Desa yang belum fokus akan kita kasih insentif, kita kasih bibit, pupuk, dan sarana pertanian gratis,” ujarnya.

Menurutnya selain menetapkan produk unggulan, desa juga didorong untuk mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).  Menurutnya, dana desa melalui BUMDes dapat menjadi stimulus pembangunan di daerah.
 
“BUMDes itu dibikin supaya dana desa suatu saat bukan menjadi sumber utama pembangunan desa. Sumber utamanya yakni desa mempunyai sarana ekonomi sendiri yang bisa membuat desa itu mandiri secara finansial dan membuka lapangan kerja,”  tambahnya. 

Sementara itu dalam kunjungan kerjanya ke Halmahera Barat (15/4), selain meresmikan pembangunan Embung yang direncakanan akan dibangun sebanyak 100 embung, Mendes PDTT dalam kesempatan yang sama juga mengajak BRI, BNI, BULOG, pengusaha pascapanen, dan para pemangku kepentingan lain untuk turut berperan mendukung usaha masyarakat melalui bidangnya masing-masing. 

Sebab, menurutnya kehadiran para pemangku kepentingan itu merupakan bentuk sinergi untuk mendorong pembangunan desa agar terintegrasi secara vertikal. Dengan demikian, pendapatan masyarakat pun dapat meningkat signifikan.

"Kita perlu membuat klaster. Jika skala produksinya besar, investasi untuk pascapanen bisa masuk di Halmahera Barat ini. Bulog misalnya, mereka bisa membangun sentra pengeringan beras dan penyediaan gudang," harapnya. (Red: Mahbib)


Terkait