Nasional

Menag: Anak Muda Jantung Pergerakan

Senin, 3 Agustus 2015 | 16:00 WIB

Jombang, NU Online
Jam'iyyah Nahdlatul Ulama (NU) bisa berkembang pesat tidak lepas dari kiprah generasi mudanya. Peran anak muda NU sangat vital untuk kemajuan NU dimasa yang akan datang. <>

"Kawula muda adalah jantungnya pergerakan, mari kita senantiasa bisa memberi sumbangsih dan kontribusi nyata untuk kemajuan NU, Bangsa dan Negara," Demikian disampaikan Menteri Agama (Menag RI), Lukman Hakim Saifuddin saat membuka musyawarah anak muda NU di Kampus Universitas Wahab Hasbullah (UWAHA) Tambak Beras Jombang, Ahad (2/8).

Semakin ke sini, kata Menag, potensi anak muda NU sungguh luar bisa, potensi di berbagai sektor, segi, disiplin, profesi dan bidang kehidupan. 

"Kekayaan potensi itu supaya bisa membawa makna lebih, jika kita bisa membangun networking (jaringan), kita sinergikan untuk bisa membawa kemaslahatan untuk umat," papar Lukman.

Putra mantan Menag RI era Presiden Soekarno, KH. Saifuddin Zuhri ini juga meminta anak muda bisa selalu berkreasi untuk bisa mengikuti dan menjawab tantangan zaman, dengan selalu berpegah teguh prinsip NU,  al-Muhafadhah 'Alal Qodimis shaleh wal-Akhdu bil Jadidil Ashlah (mempertahankan nilai- nilai lama yang baik dan bersikap terbuka terhadap nilai-nilai baru yang terbukti lebih baik)," terangnya.

Anggota kabinet kerja Jokowi ini juga menjelaskan awal mula yang melatarbelakangi berdirinya NU, bahwa organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia ini lahir diawali dengan adanya Tashwirul Afkar yang menjadi ajang pengkajian keilmuan, tidak hanya keagamaan tapi juga sosial kemasyarakatan. 

"Itu kajian-kajian menjelang lahirnya NU cukup intensif dilakukan," jelasnya.

Selain itu, berdirinya NU juga diawali adanya  gerakan Nahdlatut-Tujjar yang bertujuan menciptakan kemandirian ekomomi melalui proses pemberdayaan masyarakat di  bidang ekonomi. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah munculnya Komite Hijaz. Komite ini menandai adanya tanggung jawab yang besar agar nilai-nlai Islam yang ditumbuhkan di  Nusantara ini bisa tetap lestari.

"Jadi setidaknya tiga hal ini  bida menjadi acuan kita dalam ikut menjaga Indonesia sebagai negara yang tidak tercerabut dari jati dirinya yang sesuai dengan nilai keislaman kita," tegas Menag.

Sementara itu, KH Maimun Zubair memberikan apresiasi atas lahirnya gerakan kaum muda NU, dulu, ada angkatan anak muda NU, disingkat ANU, lalu lahirlah Gerakan Pemuda (GP) Ansor. 

"Semoga dengan munculnya gerakan kaum muda NU ini menjadi  pertanda baik, bisa turut memajukan dan membesarkan NU mendatang," ujar kiai sepuh yang sudah berusia 90 tahun ini.

Pengasuh pondok pesantren Al-Anwar Sarang Rembang Jawa Tengah dalam taushiahnya menyampaikan, dalam berdakwah bisa dilakukan dengan banyak cara. 

"Sepak bola juga bisa untuk ajang menyampaikan ajaran Islam, jadi jangan heran kalau Spanyol sepak bolanya maju, karena Syekh Imam Nawawi yang merupakan ulama panutan kita lahir dari sana," pungkas Mbah Mun, sapaan akrab KH. Maimun Zubair. (Ahsan Fauzi/Mukafi Niam)


Terkait