Lembaga Falakiyah Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Bulan Rabiul Awal 1447 H Hari Ini
Sabtu, 23 Agustus 2025 | 15:30 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menginstruksikan kepada seluruh perukyah NU untuk dapat melakukan rukyatul hilal awal bulan Rabiul Awal 1447 H. Hal ini mengingat bulan Safar 1447 H telah menemui penghujungnya.
Instruksi tersebut disampaikan melalui Surat Instruksi Rukyah Rabiul Awal 1447 H nomor 91/PB.08/A.II.08.13/13/08/2025 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Jumat (22/8/2025).
"Lembaga Falakiyah PBNU menginstruksikan kepada para perukyah Nahdlatul Ulama se–Indonesia untuk melaksanakan rukyah awal bulan Rabiul Awal 1447 H pada hari Sabtu Pahing, 29 Safar 1447 H / 23 Agustus 2025 M," demikian bunyi surat tersebut.
LF PBNU meminta agar hasil rukyah bisa dilaporkan secara tertulis melalui WhatsApp Group LFNU se-Indonesia dan melalui formulir berikut https://bit.ly/RAwal1447NU.
Sebagai informasi, data hisab menunjukkan bahwa hilal akhir Safar 1447 H atau bertepatan dengan Sabtu Pahing, 23 Agustus 2025 M adalah 1 derajat 09 menit 21 detik dengan elongasi 2 derajat 29 menit 22 detik dan lama hilal di atas ufuk 6 menit 27 detik. Sementara ijtimak (konjungsi) terjadi pada Sabtu Pahing 23 Agustus 2025 M pukul 13:07:04 WIB.
Data hisab ini merupakan hasil perhitungan LF PBNU yang dilakukan untuk hari Sabtu Pahing, 29 Safar 1447 H / 23 Agustus 2025 M. Perhitungan dilakukan pada titik markaz Jakarta, tepatnya di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Perhitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Sementara itu, letak Matahari terbenam pada posisi 11 derajat 14 menit 49 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal berada pada posisi 11 derajat 51 menit 19 detik utara titik barat dengan kedudukan hilal pada 0 derajat 36 menit 29 detik utara Matahari.
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 0 derajat 20 menit dan elongasi hilal hakiki 1 derajat 21 menit, serta lama hilal di atas ufuk 2 menit 36 detik.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 1 derajat 32 menit, elongasi hilal hakiki 2 derajat 33 menit, dan lama hilal di atas ufuk 7 menit 40 detik.
Data di atas menunjukkan bahwa hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal belum di atas 3 derajat dan elongasi masih kurang dari 6,4 derajat.