Nasional

KPU Nyatakan Khofifah-Emil Menangi Pilkada Jatim

Ahad, 8 Juli 2018 | 04:30 WIB

KPU Nyatakan Khofifah-Emil Menangi Pilkada Jatim

Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak. (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online
Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur (KPU Jatim) menyatakan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim. Hal itu dinyatakan setelah KPU Jatim setelah merampungkan rekapitulasi penghitungan suara tingkat provinsi. 

Ketua KPU Jawa Timur Eko Sasmito mengumumkan pasangan calon gubernur nomor urut 1 itu, memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen. Sementara pasangan nomor urut 2 Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, memperoleh 9.076.014 suara atau 46,5 persen.

"Selisihnya sekitar satu juta suara atau hampir tujuh persen," katanya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/7).

Eko merinci, total suara yang masuk dari 38 kabupaten/kota se- Jawa Timur sebanyak 20.323.259. Dari jumlah itu, suara yang dinyatakan sah sebanyak 19.541.232, sedangkan 782.027 suara dinyatakan tidak sah.

"Dengan demikian, selesai sudah rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pilkada Jatim 2018. Selanjutnya, hasil rekapitulasi perolehan suara ini akan kami tetapkan pada tanggal 9 Juli mendatang," ucapnya.

Hasil rekapitulasi telah mendapat persetujuan dari masing-masing saksi pasangan calon. Saksi dari Khofifah-Emil, Renville Antonio, mengatakan hasil rekapitulasi ini sama persis dengan penghitungan yang dilakukan tim internal. "Tidak ada keberatan karena datanya sudah sesuai dengan data yang kami miliki," katanya.

Dari pihak saksi pasangan calon Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno, Musyaffak Rouf, juga telah menandatangani hasil rekapitulasi berita acara yang dimenangkan Khofifah-Emil. "Sudah selesai. Ini kemenangan rakyat Jawa Timur," katanya.

Putra Terbaik NU

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, H Achmad Muhibbin Zuhri mengimbau warga NU Surabaya khususnya dan Jawa Timur umumnya agar menghormati hasil Pilkada Jatim.

“Menang atau kalah itu hal normal dalam kontestasi semacam Pilkada ini,” katanya dalam wawancara jelang Pilkada Jatim, Rabu (27/6) lalu.

Ia berharap pihak dan para pendukung yang dinyatakan unggul agar tidak jumawa (sombong). Demikian juga pihak dan pendukung yang dinyatakan kalah, agar tidak usah merasa saki hati.

Menurut pengajar Pascarsarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini, warga NU Jatim menyadari bahwa kedua calon gubernur adalah sama-sama putra terbaik NU. Warga NU Jatim juga sudah memberikan pilihan sesuai dengan pikiran dan naluri mereka. “Apa pun hasilnya harus disadari bahwa itulah hasil terbaik,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia berharap siapa pun yang dinyatakan unggul dan terpilih sebagai Gubernur Jatim akan memberikan dampak baik bagi warga dan Nahdliyin Jatim. (Kendi Setiawan)


Terkait