Jakarta, NU Online
"Al-Fatihah....,"demikian ajak Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj seusai menuntun dua pria berkewarganegaraan Jepang yang masuk Islam di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (28/5) kepada para saksi dan orang-orang yang hadir pada prosesi sakral itu. Ikrar tersebut disaksikan oleh Ketua PBNU H Eman Suryaman dan KH Basyuni Kanali.
Adapun kedua pria yang menjadi muallaf bernama Yoshinori Aoki yang kemudian diganti menjadi Abdul Hamid dan Toshikazu Watabe yang berubah nama menjadi Abdul Karim.
Sebelumnya, Kiai Said menjelaskan tentang unsur-unsur di dalam agama Islam. Pertama, tentang iman yang ada enam, yakni iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah, rasul-rasul Allah, hari kiamat, qada dan qadar.
"Keimanan ini semua orang islam di mana saja sama. Orang Islam Arab, Eropa, Asia sama seperti itu," katanya.
Terkait Al-Qur'an, Kiai Said mengatakan kepada kedua mualaf tersebut bahwa walaupun sudah berusia belasan abad, tapi keasliannya tetap terjaga. "Kita suci Al-Qur'an masih asli. Tidak bertambah dan tidak berkurang satu huruf pun," katanya.
Kedua, tentang Islam, yaitu membaca dua kalimat syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. "Nah, itu semua sama, orang Islam Amerika, Arab, Asia tidak ada bedanya," ucapnya.
Sementara unsur ketiga moralitas. Menurut Kiai Said, semua agama mengajarkan tentang moralitas, saling mengasihi, dan nilai-nilai kemanusiaan. "Islam, Kristen, Hindu sama. Kemanusiaan, saling kasih sayang, dan menolong orang lemah," katanya.
Terkait tindakan terorisme, Kiai Said mengatakan kepada kedua muallaf itu bahwa Islam sangat menentang keras. "Tidak benar kalau ada teroris melakukan pengeboman atas nama Islam," ucapnya. (Husni Sahal/Fathoni)