Nasional

Kiai Masdar: Yakinlah Banyak Faedah Ikut NU

Jumat, 22 Juli 2016 | 01:15 WIB

Jakarta, NU Online
Di hadapan ratusan Nahdliyin yang memadati halaman Madrasah Ibtidaiyah Al-Falah Sraten, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi mengingatkan tentang pentingnya organisasi NU dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.

Ia menyampaikan hal itu pada acara halal bihalal yang dihelat oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, Kamis (21/7). Para pengurus cabang hingga ranting NU serta badan otonom NU se-Banyuwangi tampak hadir dengan atributnya masing-masing.

Lebih lanjut, Kiai Masdar mencontohkan, pertemuan halal bi halal sebagaimana yang digelar, dihadiri ratusan orang, mulai dari ulama, pejabat dan masyarakat, tidak akan terselenggara tanpa adanya organisasi yang mengatur. “Kita tidak akan bisa berkumpul seperti saat ini, jika tidak karena Nahdlatul Ulama. Ini contoh kecil dari faedah berorganisasi,” ungkap kiai alumni Pondok Pesantren Al-Munawir, Krapyak tersebut.

Dengan berorganisasi di Nahdlatul Ulama, maka kekuatan dan nilai kemanfaatan seseorang akan bertambah. Sebagaimana halnya dengan shalat. Shalat tetap sah meski dilakukan dengan seorang diri, namun akan bertambah pahalanya menjadi 27 derajat tatkala dilaksanakan secara berjamaah. “Kehidupan pun demikian. Jika kita berorganisasi, manfaatnya pun bertambah,” katanya.

Uang seribu, lanjut Kiai Masdar, mungkin hanya cukup untuk membeli kerupuk, tetapi jika uang seribu tersebut diorganisasi oleh warga NU yang berjumlah 50 ribu, maka akan menjadi jumlah yang besar, dan bisa menghasilkan kemanfaatan yang berlipat.

Kiai Masdar juga meyakinkan kepada semua hadirin bahwa ikut organisasi Nahdlatul Ulama bermanfaat dalam berbagai hal. Mulai urusan duniawi, ukhrawi, jasmani, maupun rohani. “Yakinlah kemanfaatan ikut NU itu, fiddini wa dunya wal akhirah, jasmaniyah wa rohaniyah,” jelasnya.

Acara halal bi halal dihadiri Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi KH Masykur Ali, Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko, Kepala Kementrian Agama Banyuwangi, anggota DPRD Banyuwangi, dan beberapa tamu lain.

Dalam kesempatan itu, Masykur Ali mendorong warga NU untuk meneladani semangat para pendiri NU. Ia bercerita bahwa pada bulan Februari 1927, KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahab Chasbullah yang tergabung dalam Lajnatun Nasihin datang ke Banyuwangi. Tempat pertemuan kedua tokoh itu dengan masyarakat Banyuwangi itu kini adalah tanah lokasi berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Al-Falah, tempat acara halal bihalal saat ini. (Anang Lukman Afandi/Mahbib)


Terkait