Nasional

Ketum Ansor: Idul Fitri Momentum Persatukan Indonesia

Rabu, 5 Juni 2019 | 00:30 WIB

Ketum Ansor: Idul Fitri Momentum Persatukan Indonesia

Ketua Umum PP GP Ansor, H Yaqut Cholil Qoumas

Cirebon, NU Online
Belakangan ini, warga bangsa Indonesia seolah-olah terpecah karena momentum politik yang sedemikian tajam. Meskipun Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sudah rampung, tetapi suasana hangat itu masih terasa.

Melihat hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas mengajak masyarakat Indonesia agar kembali bersatu dalam naungan Indonesia. "Mari kita pergunakan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk kembali mempersatukan Indonesia," katanya melalui rilis video yang NU Online terima pada Selasa (4/6).

Idul fitri ini, menurutnya, harus dilihat sebagai antitesa atas perpecahan dan konflik yang terjadi akibat perseteruan politik yang tak kunjung selesai. Kehadiran Idul fitri menjadi momen persatuan dengan pengakuan atas segala kekhilafan demi Indonesia yang lebih maju ke depan.

"Kita datang saling memaafkan. Kita datang saling mengakui kekhilafan sehingga kita kembali bersatu dan kembali mewujudkan Indonesia maju, Indonesia yang lebih besar dan Indonesia yang lebih membanggakan," ujarnya.

Lebih dari itu, Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Idul Fitri ini bukan hanya menjadi sebuah perayaan keagamaan belaka, tapi juga menjadi sebuah perayaan kebudayaan. Bahkan, katanya, tidak hanya dirayakan oleh umat Islam saja, tapi juga oleh masyarakat Indonesia lintas agama.

"Kita bisa lihat seluruh pelosok negeri ini bagaimana orang datang saling maaf-memaafkan meskipun mereka berbeda agama. Biasa mengunjungi saudara-saudara muslim dan sebaliknya untuk saling memaafkan dan ini hanya ada di Indonesia," ungkapnya.

Sebab, Islam merupakan ajaran yang universal. Islam, jelasnya, tidak mengatur secara teknis dan detail terutama dengan hal-hal yang berkaitan dengan muamalah. Hal itu dipasrahkan oleh Islam dalam sebuah kearifan lokal.

"Islam menyerahkan aksesori keindahannya kepada kearifan-kearifan lokal. Di Indonesia ini, kita mengenal kearifan lokal yang namanya Pancasila. Tidak bisa dipertentangkan antara agama dan Pancasila," terang putra KH Cholil Bisri itu.

Di akhir video tersebut, Gus Yaqut sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor dan Panglima tertinggi Barisan Ansor Serbaguna (Banser), juga atas nama pribadi dan seluruh kader Gerakan Pemuda Ansor dan Banser mengucapkan selamat Idul Fitri.

"Selamat berlebaran, mohon maaf lahir dan batin. Jaalanallahu waiyyakum minal aidin wal faizin," tutupnya. (Syakir NF/Muiz)


Terkait