Semarang, NU Online 

Langkah Induk Koperasi Syirkah Muawanah (Inkopsim) untuk meggerakkan ekonomi rakyat melalui peningkatan kapasitas koperasi,  layak diapresiasi. 

Setelah menggelar pertemuan dengan  jajaran Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Barat, kini Inkopsim mengadakan rapat konsolidasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah, Rabu (30/5). dengan tujuannya yang sama yakni mematangkan rencana penyaluran KUM (Kredit Ultra Mikro) bagi koperasi di bawah binaan Inkopsim. 

“Kami menyamakan persepsi dulu dengan Dinas Koperasi Jawa Tengah terkait dengan rencana penyaluran KUM,” ucap Ketua Umum Inkopsim, HM Al Khaqqoh Istifa sebagaimana rilisnya kepada NU Online.

Menurut Gus Khaqqoh, sapaan akrabnya, demi suksesnya penyaluran KUM, pihaknya akan melakukan seleksi terhadap koperasi calon penerima KUM, sehingga dipastikan koperasi tersebut benar-benar siap, baik dari sisi administrasi maupun dari sisi debitur. Tidak hanya itu, Inkoosim juga akan melakukan pengawasan terhadap  debitur dan peruntukan KUM tersebut.

“Kami selaku induk koperasi bertanggung jawab agar penyaaluran KUM di tingkat bawah sesuai dengan sasaran dan peruntukannya. Bunga KUM juga tidak boleh melebihi bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat),” lanjutnya.

Alumni Pondok Pesantren Al Munawir, Krapyak, Yogyakarta itu mengaku yakin jika pola penyaluran KUM dan peruntukannya sesuai dengan aturan serta adanya pengawasan yang memadai, tidak ada istilah kredit macet. Apalagi, pengguna KUM adalah kelompok usaha kecil menengah yang produknya bersentuhan langsung dengan kebutuhan primer masyarakat.  

“Kami juga yakin kelak, ekonomi rakyat akan menggeliat dan koperasi akan bangkit,” jelasnya. (Aryudi Abdul Razaq/Muiz)