Nasional

Gus Yahya Terima Kunjungan Baznas RI, Bahas Penambahan Kuota Beasiswa Santri 2025

Rabu, 2 Juli 2025 | 20:00 WIB

Gus Yahya Terima Kunjungan Baznas RI, Bahas Penambahan Kuota Beasiswa Santri 2025

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat menerima Baznas RI, Rabu (2/7/2025). (Foto: NU Online/Aji)

Jakarta, NU Online

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia, KH Noor Achmad beserta jajaran di Lantai 3, Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Rabu (2/7/2025).

 

Kunjungan tersebut membahas penambahan kuota beasiswa untuk santri di bawah naungan PBNU untuk melanjutkan pendidikannya.

 

“Silaturahmi dan komunikasikan program-program dengan PBNU karena terkait beasiswa, misalnya untuk pengembangan santri. Oleh karena itu, kami meminta informasi mengenai pengembangan santri di PBNU seperti apa, mahasiswa di PBNU seperti apa, perkembangan perguruan tinggi seperti apa,” ujar Kiai Achmad kepada NU Online usai pertemuan.

 

Sementara itu, Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menyampaikan bahwa beasiswa Baznas ini akan diberikan kepada santri yang ingin melanjutkan pendidikan S1, S2, hingga S3 di bidang STEM (Scince, Techonology, Engineering, and Mathematics) dan Islamic Studies.

 

“Memberikan beasiswa kepada para santri, kepada para kader Nahdlatul Ulama terutama kepada para santri yang ingin belajar di bidang STEM. Yang ingin sekolah ke luar negeri, ditingkat S2 dan S3 di perguruan-perguruan tinggi di barat, di Amerika, di Eropa, Canada, Australia,” ucapnya.

 

“Kemudian juga di Timur, di Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan. Di dunia Islam, di Mesir, Maroko, Tunisia, Sudan,” sambung Gus Ulil.

 

Ia menjelaskan bahwa tahun 2024, PBNU menerima dana dari Baznas sebesar Rp10 miliar untuk beasiswa santri, dan tahun ini mendapatkan penambahan sebesar Rp15 miliar. Penambahan dana tersebut, membuat kuota penerima beasiswa santri 2025 semakin meningkat.

 

“Kita membicarakan kemungkinan untuk kerja sama pengelolaan beasiswa yang ditangani oleh Baznas, tetapi ada alokasi khusus para santri dan kader dari NU,” katanya.

 

Gus Ulil menjelaskan bahwa PBNU memiliki lembaga yang mengelola beasiswa santri yaitu Nahdlatul Ulama Scholarship (NUS).

 

“PBNU saat ini memiliki lembaga yang khusus membidangi beasiswa dan sekolah yaitu NUS. Lembaga ini bertugas untuk mengkoordinasikan seluruh yang diberikan oleh NU kepada kader NU yang ingin sekolah ke luar negeri,” jelasnya.

 

“NUS diberikan tugas oleh Ketum, Gus Yahya untuk membangun kerja sama secara khusus dengan Baznas, kita akan mengemban amanah ini sebaik-baiknya,” lanjutnya.

 

Informasi lebih lanjut mengenai NUS, dapat mengunjungi laman berikut: NUScholarship