Geger Masjid Dijual, NU Jabar: Umat Islam Harus Ambil Alih
Jumat, 22 November 2013 | 03:47 WIB
Cirebon, NU Online
Masyarakat Islam Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kini diributkan dengan kabar dijualnya Masjid Teja Suar di Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon. Kabar yang beredar, masjid ini dilepas dengan kisaran harga Rp 11 miliar hingga Rp 15 miliar. Ditengarai, letak masjid yang berada di kawasan pusat bisnis Kota Cirebon membuat harga jualnya menjadi tinggi.
<>
Berdasarkan pantauan NU Online, hingga kini Masjid Teja Suar masih digunakan untuk salat, termasuk salat berjamaah. Seorang marbot (pengurus masjid) yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan jika mereka sudah dilarang berbicara terkait masjid kepada orang yang bertanya.
Pemilik masjid sekaligus pemilik lahan, H Saelan, dikatakan lebih sering berada di Jakarta. “Yang sering ke sini, istrinya,” kata marbot masjid itu.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat Eman Suryaman mengaku kaget mendengar kabar tersebut. Dia pun menyayangkan proses jual beli atas Masjid Teja Suar yang lokasinya berada di jalur strategis itu. “Kabar tentang itu baru saya dengar pagi ini,” jelas Eman, Kamis (21/11).
Berdasarkan informasi dia peroleh, Masjid Teja Suar merupakan milik pribadi H Saelan dan bukan wakaf dari salah seorang umat. Eman tidak tahu proses jual beli serta dijual ke siapa masjid tersebut.
“Dijual boleh asal fungsinya tetap sebagai mesjid, dan tidak dialihfungsikan untuk yang lain. Bila perlu masjidnya dibangun lebih megah,” tuturnya.
Mesjid Teja Suar, tambah Eman, merupakan masjid bersejarah dan dan dibangun diatas lahan seluas 3.000 meterpersegi. Masjid ini dibangun tahun 1976. Bahkan peresmian masjid ini dilakukan langsung oleh ulama terkenal Buya Hamka.
Eman mengatakan, penjualan masjid tersebut memang sangat menyakitkan umat Islam. Untuk itulah umat Islam harus bergerak untuk mengambil alih masjid tersebut. “Jika diharuskan untuk membeli kembali, bila perlu urunan (gotong royong) mengumpulkan uang,” ujarnya. Eman pun berharap Pemprov Jabar juga turun tangan menyelesaikan permasalahan ini.
Secara fisik, Masjid Teja Suar terlihat artistik. Dibangun dari bata-bata merah dengan satu tiang penyangga besar tepat di bagian tengah. Bahkan ornament tangganya yang artistik serta langit-langit yang menggunakan gedek yang diplitur membuat masjid terasa sangat nyaman dan dingin. Masjid Teja Suar sedikitnya bisa menampung 2 ribu jamaah. (Ahmad Rosidi/Mahbib)