Jakarta, NU Online
Dalam upaya mencegah paham radikalisme masuk di kalangan mahasiswa di lingkungan Nahdlatul Ulama, Hari ini, Rabu (30/5) KOPRI PB PMII menggelar festival Budaya yang diisi dengan rangkaian acara lomba tari, lomba menyanyi serta bazar ekonomi kreativ.
Acara digelar di Wisma Menpora Jakarta Pusat, dengan diawali deklarasi Anti radikalisme dan tolak terorisme.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dari upaya mencegah radikalisme degan budaya sebagai medianya," ungkap Ketua umum KOPRI PB PMII, Septi Rahmawati.
Dikatakan. budaya merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyebarkan nilai perdamaian dan persatuan, Walisongo menyebarkan ajaran agama islam dengan budaya, dan saat ini pun budaya masih sangat relevan untuk membangkitkan nilai perdamaian dan persatuan.
Festival budaya nusantara akan digelar selama dua hari, yaitu Rabu-Kamis (30-31/05/2017). Dengan peserta yang berasal dari kader kopri seluruh Indonesia. Selain festival budaya juga digelar bazar ekonomi kreativ dengan berbagai kreasi dari kader PMII se Indonesia.
Bazar menampilkan aneka produk makanan, lukisan hingga aneka kerajinan tangan produksi kader KOPRI se Indonesia," ujar Septi.
Ditambahkan Septi, Festival Budaya Nusantara ini juga merupakan ajang promosi produk-produk ekonomi kreative hasil kreaktivitas kader KOPRI se Indonesia. KOPRI PB PMII memberikan kesempatan untuk mempromosikan produk KOPRI daerah di kancah nasional, agar semangat berkreasi anak bangsa terus tumbuh dan diapresiasi oleh banyak pihak.
Ia juga menyampaikan, bahwa festival budaya ini merupakan salah satu bentuk kepedualian dan keprihatinan KOPRI terhadap menurunnya rasa toleransi serta meningkatnya paham radikalisme yang berujung pada aksi teror yang marak dewasa ini. (Red: Muiz)