Buku karya Gus Mus seakan tak lengang dari pecintanya. Meski hanya dijajakan di emperan pondok dengan rak seadanya, buku ini tetap menjadi sorotan mata saat menginjakkan kaki di depan jalan masuk menuju Pesantren Raudlatut Tholibien, Leteh, Kabupaten Rembang.
Di pesantren ini tersedia berbagai macam buku dan kitab karya ulama termasuk budayawan KH Ahmad Musthafa Bisri. Dari yang pertama terbit hingga yang paling baru diterbitkan.
Sahrul Mujib, salah satu santri (ndalem) yang senantiasa menjaga dan menjual buku menjelaskan, pada hari biasa banyak yang datang membeli buku karya Gus Mus sebagai buah tangan kembali pulang. Sejak awal bulan Ramadhan hingga lebaran tiba, banyak para tamu yang singgah dari luar kota Rembang untuk berkunjung di Pesantren Raudlatut Tholibien menyempatkan mampir hanya sekadar melihat hingga memegang dan membaca judulnya sebentar.
"Sejak Ramadhan banyak yang beli terutama buku baru. Kita menjual bukan hanya di sini tetapi juga via online yang dijalankan oleh ninge (salah satu putri Gus Mus). Kalau online, rata-rata partai besar 100 buku dalam satu hari,” terang Mujib kepada NU Online.
Menurut Mujib, harga semua buku karya Gus Mus yang dijual di Pesantren Raudlatut Tholibien lebih murah dibandingkan di tempat lain. Mujib juga menambahkan bahwa ada enam buku baru yang terbit selama bulan Ramadhan dan menjelang Syawwal.
Di anataranya Agama Anugrah, Agama Manusia, Muhammad Sang Pemimpin, Aku Manusia, Dari Canda Nabi dan Sufi hingga Kelucuan Kita, Terong Gosong II, Saleh Ritual Saleh Sosial. Semua buku-buku ini bisa didapat di pesantren Raudlatul Tholibien dengan harga lebih murah, kata Mujib. (Ahmad Asmu'i/Alhafiz K)