Taipei, NU Online
Vice Chairman NU Economic and Trade Office (NETO) Sean Ishihara mengatakan, NETO adalah salah satu upaya yang dilakukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk meningkatkan kesejahteraan warga NU. Di samping kaya hati dan spiritual, kaya secara materi juga menjadi ‘sarana’ untuk mencapai hidup yang bahagia.
“Saya kira ekonomi bisa membawa kebahagiaan seseorang,” kata Ishihara kepada NU Online usai Peluncuran NETO Taiwan di Taipei, (22/1).
Ia menyebutkan, Indonesia memiliki banyak produk yang bisa pasarkan ke luar negeri. Begitupun sebaliknya, produk-produk dari luar negeri juga tidak sedikit yang masuk ke Indonesia. Tugas dan peran NETO adalah sebagai perantara arus ekonomi tersebut.
“Kita bisa pasarkan produk Indonesia ke dunia (melalui NETO),” ucapnya.
Ishihara menerangkan, NETO akan fokus pada tiga bidang. Pertama, telekomunikasi seperti TV Online, handphone, dan lainnya. Saat ini, telekomunikasi menjadi sesuatu yang sangat lumrah di seluruh dunia. Semuanya membutuhkan telekomunikasi.
Kedua, kesehatan. Salah satu hal yang paling penting bagi setiap orang adalah kesehatan. Ia mengatakan, dengan bergerak di bidang kesehatan NETO bisa membantu orang yang sakit. Dengan ini pula, orang-orang bisa dilatih untuk bisa menangani seseorang yang sedang sakit.
Ketiga, agrikultur. Agrikultur di Indonesia masih menggunakan cara dan alat yang tradisional. NETO bisa mendukung untuk menyediakan alat-alat berteknologi tinggi bagi para pegiat agrikultur, melatih para petani, dan mengawal harga hasil panen sehingga petani tidak rugi.
“Kita juga bisa melatih mereka agar hasil panennya lebih banyak. Kita juga akan mengawal agar harga hasil panen tidak anjlok,” jelasnya.
CEO NETO Anang Abdul Azis menyebutkan, tugas dan peran NETO adalah sebagai penghubung atau perantara yang menjembatani antara para pengusaha di luar negeri dengan pengusaha NU yang ada di dalam negeri. Pun sebaliknya, jika ada pengusaha NU yang hendak mengimpor produknya ke luar maka NETO bisa menjadi jembatannya.
“NETO itu semacam inkubator yang menghubungkan pengusaha NU dengan pebisnis luar,” ucapnya.
Rencananya, NETO akan dibuka di beberapa negara lainnya seperti Jepang, Hongkong, Malaysia, dan lainnya.
“Insyaallah Maret atau April (tahun 2018 ini) kita buka NETO di Jepang,” kata Anang. (Muchlishon Rochmat)