Internasional

Perang Sebabkan 1,8 Juta Anak Yaman Kekurangan Gizi

Kamis, 13 September 2018 | 16:00 WIB

Perang Sebabkan 1,8 Juta Anak Yaman Kekurangan Gizi

Foto: Ahmad Al Basha/AFP

Sana’a, NU Online
Perwakilan UNICEF di Yaman Meritxell Relano mengatakan, perang yang terus menerus terjadi di Yaman membuat anak-anak di negara tersebut seperti ‘hidup di neraka.’ Saat ini, lebih dari 11 juta atau 80 persen dari populasi Yaman berusia di bawah 18 tahun. 

Naasnya, mereka menghadapi banyak ancaman akibat perang seperti kekurangan pangan, penyakit, pemindahan dari kampung halamannya, dan kurangnya akses ke layanan sosial dasar.

“Diperkirakan 1,8 juta anak-anak Yaman kekurangan gizi. Hampir 400 ribu dari mereka mengalami kekurangan gizi akut dan mereka berjuang untuk bertahan hidup setiap harinya,” kata Relano, dilansir Reuters, Kamis (12/9). 

Ditambah, lanjut Relano, keluarga atau orang tua anak-anak tersebut tidak memiliki pemasukan karena konflik masih terus berlangsung. Perang Yaman tercatat sebagai salah satu bencana besar yang menyebabkan krisis kemanusiaan akut. Dari total populasi Yaman yang mencapai 28 juta jiwa, 22 juta orang tergantung dengan bantuan luar. Sementara 8,4 juta orang diyakini tengah berada di ambang kelaparan.

Relano menuturkan, sejak awal 2018 UNICEF memberikan pengobatan terapeutik bagi 244 ribu anak kekurangan gizi di bawah lima tahun, di samping memberikan perawatan mikronutrien kepada lebih dari 317 ribu anak balita. 

Yaman didera perang saudara sejak 2014 silam, saat kelompok Houthi yang disokong Iran merebut beberapa wilayah Yaman dan menguasainya. Pada 2015, koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab ikut terlibat dalam memerangi kelompok Houthi. Hingga hari ini, perang masih terus berkecamuk di Yaman. Belum ada tanda-tanda kapan akan berakhir. (Red: Muchlishon)


Terkait