Penyelenggaraan Olimpiade 2020 Abaikan Dunia Muslim
Rabu, 11 September 2013 | 06:30 WIB
Ankara, NU Online
Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pemilihan Tokyo, bukan Istambul sebagai penyelenggara Olimpiade 2020 tidak adil, Senin di Ankara.
<>
Erdogan mengatakan pilihan yang dibuat oleh the International Olympic Committee (IOC) berarti anggota komite mengabaikan dunia Muslim.
“Baik Tokyo dan Madrid telah menjadi penyelenggara Olimpiade sebelumnya, sementara Istambul belum pernah. Ini sungguh tidak adil,” kata Erdogan di sebuah media Turki dan dikutip oleh Reuters.
“Dengan hasil ini, mereka telah memutuskan hubungan dengan 1.5 milyar Muslim di dunia.”
Tokyo mengalahkan Istambul dengan hasil voting 60 lawan 36 yang dilakukan para anggota IOC di Buenos Aires, Argentina pada Sabtu, yang menjadikan ibu kota Jepang tersebut menjadi tempat penyelenggaraan Olimpiade untuk kedua kalinya. Madrid tereliminasi dalam putaran pertama voting tersebut.
Kekerasan anti pemerintah di Turki, serta konflik mematikan di negeri tetangganya, Suriah dipercaya menjadi salah satu alasan penting para anggota OIC mengabaikan Istanbul. Kota Turki tersebut juga telah gagal untuk permintaan sebagai penyelenggara Olimpiade sebelumnya pada 2000, 2004, 2008 dan 2012.
Tokyo, yang telah menjadi penyelenggara pada 1964, diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar $4.4 milyar di luar acara dan $3.4 milyar untuk acaranya sendiri, seperti dikutip dari Reuters. (mukafi niam)
foto: reuters