Internasional

PBB Peringatkan Rohingya Hadapi ‘Generasi yang Hilang’

Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:00 WIB

Jenewa, NU Online
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, anak-anak warga Rohingya yang tidak memiliki pendidikan yang layak bisa menjadi ‘generasi yang hilang.’ Baik yang masih ada di Myanmar atau yang mengungsi di Bangladesh, anak-anak Rohingya tidak memiliki akses ke pendidikan yang layak.

PBB melaporkan, sekitar 530 ribu hingga 600 ribu warga Rohingya masih tinggal di negara bagian Rakhine Myanmar, termasuk 360 ribu anak-anak. 

“Ini bukan hanya setengah juta anak-anak atau lebih di perbatasan perbatasan Bangladesh tetapi juga mereka yang masih tertinggal di negara bagian Rakhine, yang aksesnya ke pendidikan sangat terbatas dan sangat terbatas,” kata juru bicara Badan PBB UNICEF untuk urusan Anak-anak Simon Ingram, dikutip laman Reuters, Kamis (23/8).

UNICEF terus berupaya menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak Rohingya. UNICEF juga memperluas program pendidikan di kamp-kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh untuk anak-anak hingga usia 14 tahun. Ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak akan akses pendidikan.

Meski sudah ada kesepakatan repatriasi dengan pemerintah Myanmar, Ingram mengatakan kalau hingga hari ini upaya pemulangan kembali para pengungsi Rohingya masih belum ada titik terang. Dia juga mengatakan kalau kondisi di negara bagian Rakhine masih belum aman.

Pada 25 Agustus 2017 lalu tentara Myanmar melakukan operasi militer di Rakhine. Kejadian itu menyebabkan sekitar 700 ribu warga Rohingya melarikan diri dan mengungsi ke wilayah Bangladesh. Ribuan warga Rohingya dilaporkan meninggal dalam operasi itu. PBB menyebut, operasi itu sebagai upaya ‘pembersihan etnis.’ (Red: Muchlishon) 


Terkait