Internasional

Paraguay Kembalikan Kedubesnya untuk Israel ke Tel Aviv

Kamis, 6 September 2018 | 07:00 WIB

Paraguay Kembalikan Kedubesnya untuk Israel ke Tel Aviv

Foto: rte.ie

Tel Aviv, NU Online
Pemerintah Paraguay memutuskan akan mengembalikan kedutaan besarnya untuk Israel ke Tel Aviv. Perlu diketahui bahwa sebelumnya, Paraguay telah membuka kantor diplomatiknya di Yerusalem menyusul pengakuan Amerika Serikat (AS) perihal status Yerusalem adalah ibu kota Israel akhir tahun lalu.

Presiden baru Paraguay Mario Abdi Benitez mengungkapkan, pemindahan kembali kantor diplomatiknya untuk Israel dari Yerusalem ke Tel Aviv adalah sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah. Ia menegaskan, tindakan itu adalah tindakan yang pantas untuk dilakukan  

“Paraguay ingin berkontribusi pada intensifikasi upaya diplomatik regional untuk mencapai perdamaian yang luas, adil dan abadi di Timur Tengah,” kata Menteri Luar Negeri Luis Alberto Castiglioni, dilansir laman Aljazeera, Rabu (5/9).

Presiden Paraguay sebelumnya Horacio Cartes membuat kebijakan untuk memindahkan kedubesnya ke Yerusalem usai AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Selain Paraguay, AS dan Guatemala adalah negara-negara yang telah merelokasi kedubesnya ke Yerusalem. Langkah ini menjadi sorotan dunia internasional, bahkan banyak yang mengkritiknya.

Respons Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan reaksi yang keras terkait langkah Paraguay tersebut. Netanyahu memerintahkan agar Kedutaan Besar Israel di Paraguay ditutup hanya beberapa jam setelah Paraguay mengumumkan kebijakannya itu.

“Saya menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk menutup Kedutaan Besar Israel di Paraguay,” tulis Netanyahu di akun Twitternya. 

Sementara itu, sebagaimana yang diberitakan kantor berita Palestina, Wafa, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengungkapkan akan segera membuka kantor diplomatiknya di Paraguay. Ia memuji langkah yang ditempuh Paraguay tersebut. Bagi Al-Maliki, perubahan kebijakan Paraguay itu merupakan pencapaian diplomatik Palestina yang baru. (Red: Muchlishon)


Terkait