Makkah, NU Online
Ikhtiar kelancaran penyelenggaraan puncak haji di Arafah dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dengan melakukan istighotsah di kantor Daerah Kerja (Daker) Makkah, Selasa (3/6/2025) malam.
"Ikhtiar ini merupakan upaya untuk mengetuk pintu langit bagi kelancaran seluruh jamaah haji," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar, Rabu (4/6/2025) di Makkah.
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori memimpin langsung jalannya istighosah yang diikuti secara khidmah oleh petugas haji.
Kiai Akhmad Said Asrori menyampaikan bahwa Arafah adalah titik puncak ibadah haji sehingga harus dipersiapkan dengan baik dan benar. Baik secara amaliyahnya dan benar secara syarat dan rukunnya.
Karena menurutnya, untuk meraih haji mabrur, jamaah haji harus mengupayakan sedari Tanah Suci dengan amalan-amalan baik untuk kemudian kembali diteruskan ketika jamaah kembali ke Tanah Air.
"Marilah kita berdoa untuk kebaikan bersama dan Indonesia," ujar Kiai Akhmad Said Asrori yang juga anggota Amirulhaj Indonesia.
Pantauan NU Online pada Rabu (4/6/2025) di hotel-hotel di wilayah Syisyah, Makkah, jamaah haji Indonesia berangsur-angsur didorong menuju Arafah. Mereka diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan di lobi hotel.
Jalanan kota Makkah saat ini dipadati oleh bus-bus jamaah haji menuju Arafah. Kepadatan jalan sudah diantisipasi oleh aparat kepolisian Arab Saudi yang sudah jauh-jauh melakukan sterilisasi kota.
Hampir seluruh gang-gang jalan ditutup oleh aparat Saudi untuk memberikan kelancaran lalu lintas bus-bus jamaah haji.
Sebagian petugas haji juga sudah diberangkatkan ke Arafah pada Selasa (3/6/2025) untuk menyambut dan melayani jamaah haji. Sebagian petugas lagi diberangkatkan Kamis (5/6/2025) dini hari setelah melakukan penyisiran hotel-hotel untuk memastikan seluruh jamaah haji terangkut ke Arafah.
Setelah melaksanakan puncak haji di Arafah, sebanyak 67 ribu jamaah haji Indonesia akan mengikuti skema murur yang hanya lewat Muzdalifah menuju Mina dengan bus. Skema ini diperuntukkan bagi jamaah haji lansia, disabilitas, dan risiko tinggi (risti).
PPIH juga melaksanakan skema safari wukuf khusus pada 2 Juni 2025 bagi jamaah lansia sakit menuju hotel transit. Adapun skema safari wukuf biasa langsung di-handle oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi, tidak lagi dilaksanakan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Terkait skema tanazul yang sempat susah diprogramkan oleh PPIH mengalami penundaan oleh Pemerintah Arab Saudi. Artinya, skema tanazul berjalan seperti tahun sebelumnya yaitu tanazul mandiri oleh jamaah haji. Penumpukan dan keselamatan jamaah haji menjadi pertimbangan Arab Saudi untuk menunda program tanazul secara mandatori.