Yerusalem, NU Online
Warga Palestina yang tinggal di wilayah Tepi Barat yang diduduki akan menerima pengiriman khusus surat-surat dengan berat lebih dari 10 ton. Surat tersebut merupakan surat yang ditahan Israel selama delapan tahun terakhir.
Para pekerja pos telah memilah-milah ribuan karung surat di kota Jericho, Tepi Barat selama beberapa hari terakhir setelah pemerintah Israel mengizinkan masuknya surat-surat dan paket-paket dari negara tetangga Yordania.
Menurut pejabat Otoritas Palestina, surat-surat tersebut memang sengaja dibuat di Yordania sejak 2010 silam karena Israel tidak akan mengizinkan pengiriman langsung ke Otoritas Palestina di Tepi Barat.
Surat dengan tujuan Tepi Barat dan Jalur Gaza, wilayah perbatasan yang berada di bawah kontrol Israel, tentu saja harus melewati pemeriksaan Israel.
“Sebuah tim dibentuk dari seluruh kota (Jericho) untuk menyampaikan (surat) kepada orang-orang sesegera mungkin,” kata Hussein Sawafta, direktur jenderal Pelayanan Pos Palestina, dilansir laman Reuters, Ahad (19/8).
Di Jericho, surat-surat tersebut diperiksa begitu ketat. Bahkan, kursi roda dan mainan termasuk barang-barang yang ikut disortir.
Seorang pejabat pos Palestina, Ramadhan Ghazawy, mengatakan, beberapa barang mungkin susah untuk dikirim karena isinya telah tumpah dari amplop dan kotak yang rusak serta sebagian yang lain alamat yang tertera tidak jelas.
“Ada mainan untuk anak-anak. Mungkin mainan-mainan tersebut berumur satu tahun ketika hadiah itu dikirim. Sekarang mereka delapan,” kata Ghazawy. (Red: Muchlishon)