Tradisi Ya Qowiyu, 6,2 Ton Apem Dibagikan untuk Ribuan Warga
Ahad, 14 Desember 2014 | 01:01 WIB
Klaten, NU Online
Satu persatu apem dari total sekitar 6,2 ton mulai disebar dari atas dua tower. Di bawahnya, ribuan orang sudah menanti kejatuhan apem-apem tersebut. Konon, tradisi membagikan apem ini sudah ada sejak sejak zaman Ki Ageng Gribig, seorang penyebar Islam di daerah Jatinom Klaten dan sekitarnya.
<>
Sebagian dari warga bahkan menganggap dalam penganan tradisional Jawa yang terbuat dari tepung beras itu terdapat berkah dan wasilah dari sang wali. “Yang jelas, tradisi (bersedekah apem) tersebut hingga kini terus dijaga sebagai bentuk penghormatan kepada Ki Ageng Gribig yang dicintai karena kesalehan sosialnya,” terang Camat Jatinom, Anwar, di sela acara, Jumat (12/11).
Anwar menambahkan, apem yang dibagikan tersebut merupakan sumbangan dari warga. “Warga sudah merasa handarbeni (memiliki) tradisi Yaqowiyu. Tidak ada instruksi dari siapapun, warga sudah tanggap setiap pertengahan bulan Sapar dengan sukarela menyumbangkan apem,” ungkapnya.
Pada kenyataannya, pelaksanaan tradisi ini juga memberikan ‘berkah’ tersendiri bagi para ratusan penjual apem di Jatinom. Ribuan warga yang datang dari berbagai penjuru yang datang ke tempat itu saat puncak perayaan Yaqowiyu membuat apem yang menjadi jajanan khas daerah tersebut laris manis.
“Karena apam dari daerah itu punya khas sendiri, terutama soal rasa. Yang jelas, (Apem Jatinom) tetap menggunakan gula asli,” ungkap salah satu panitia, Hadi Purnomo.
Kegiatan penyebaran apem ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan Ya Qowiyu yang telah dilaksanakan selama sepekan. (Ajie Najmuddin/Mahbib)