Siswa MIMA NU 1 Langgongsari Gelar Napak Tilas Ulama Banyumas
Jumat, 30 Maret 2018 | 06:00 WIB
Untuk memberikan wawasan sejarah dan pengalaman keberagamaan kepada siwa dan siswinya, MI Ma'arif NU 1 Langgongsari Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar napak tilas ulama Banyumas melalui kegiatan wisata religi, Kamis (29/3).
Kegiatan ini berbentuk kegiatan rangkaian ziarah kubur dimulai dari makam ulama di Desa Langgongsari, Syekh Makdum Wali Karanglewas, makam ndalem santri Kutaliman Kedungbanteng, dan makam ulama-ulama lainnya.
Koordinator kegiatan, Endro Suharyanto, menjelaskan agenda napak tilas ini sudah rutin dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas enam setiap tahunnya sebagai sarana pengenalan sejarah ulama dan babad penyebaran Islam di Banyumas.
"Kegiatan ini mengandung nilai edukasi bagi siswa, agar cinta dan mengenal ulama. Mendoakan para pendahulu bangsa dan mengenalkan kiprah perjuangan ulama yang telah mendahului kita,” jelasnya.
Endro menambahkan selain memberi pengalaman belajar, siswa juga diajak untuk melakukan pembiasaan dalam pembentukan mental karakter religius. Dengan mengenal dan mendoakan ulama, mereka juga akan mendoakan keluarganya yang sudah tiada.
"Minimal di hati mereka tertanam nilai peduli terhadap sesama, terutama mampu menghormati orang tua, guru, saudara dan teman-temannya", tambahnya.
M Amirul Mukhtar, salah seorang guru, menambahkan melalui napak tilas ini siswa diarahkan memiliki kepekaan sosial, suka menolong dan selalu berbakti kepada orang tuanya.
"Selama perjalanan ziarah, siswa diberi pemahaman pentingnya wawasan sejarah ulama Banyumas, mendoakan orang yang sudah tiada, peduli sesama, termasuk berdoa untuk dirinya agar sukses belajar dan menjadi orang yang bermanfaat di kemudian hari,” tuturnya.
Dia berharap kegiatan ini membawa perubahan perilaku pada siswa agar lebih shalih, mandiri dan optimis. Menanamkan keteladanan dan kepercayaan diri pada siswa untuk selalu berdoa dan berusaha dalam setiap aktifitas belajarnya.
"Momen ini sebagai pembinaan mental siswa untuk lebih semangat dalam menyelesaikan tugas belajarnya di madrasah, karena di madrasah mereka menemukan pengalaman belajar, ada ilmu dan hikmah yang di nanti,” pungkasnya. (Kifayatul Ahyar/Muhammad Faizin)