Jombang, NU Online
Seperti tahun-tahun sebelumnya, haul Gus Dur dilaksanakan di berbagai darah di Indonesia bahkan di luar negeri. Istri mendiang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Hj Sinta Nuriyah berharap bagi siapapun yang menyelenggarakan acara seperti itu untuk meneruskan dan mengembangkan pemikiran dan perjuangan Gus Dur.
<>
“Apalagi seperti zaman sekarang, itu sangat penting. Karena saat ini masih banyak ketidakharmonisan antarumat, maupun antarsesama atau masyarakat,” katanya kepada NU Online saat menghadiri peringatan haul Gus Dur V yang diadakan Jamiyah Shalawat Seribu Rebana Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

“Sekarang saja kita melihat partai-partai diambang perpecahan seperti itu, kalau bisa meneruskan apa yang dilakukan dan diperjuangkan Gus Dur, yaitu amanah  terhadap siapapun, pasti perpecahan itu bisa diminimalisir,” tambahnya.

Acara memperingati wafatnya presiden keempat RI ini digelar di depan kantor MWCNU Gudo, Jombang, Sabtu malam (20/12). Bu Shinta, demikian ia biasa dipanggil, mengapresiasi kegiatan yang diadakan di sebelah Klenteng tempat peribadatan umat Khonghucu itu.  Menurutnya, agenda ini merupakan wujud ekspresi kecintaan masyarakat kepada Gus Dur sebagai bapak toleransi Indonesia.

“Ini juga bisa dijadikan momentum silaturrahim antarumat. Termasuk generasi muda mampu membangkitkan kembali semangat perjuangan Gus Dur dalam menumpas ketidakadilan dan memperjuangkan kesetaraan,” tambahnya.

Selain Bu Sinta, hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Bupati Jombang Munjidah Wahab beserta Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yosep Kurniawan dari jajaran Forpimda Pemkab Jombang.   

Pengurus Jamiyah Shalawat Seribu Rebana menginginkan kegiatan yang diikuti 1200 orang ini mampu meneladani sepak terjang Gus Dur sebagai tokoh pluralisme baik di Indonesia maupun di dunia.

“Kita inginkan generasi-generasi yang akan datang, khususnya jamaah seribu rebana mampu menjadi generasi yang rahmatan lil alamin,” kata Mubayyin Malik, ketua Jamiyah Shalawat Seribu Rebana. (Romza/Mahbib)