Jombang, NU Online
Pengurus Cabang (PC) PMII Jombang, Jawa Timur menggelar kegiatan Pesantren Aswaja yang diawali dengan pergelaran Seminar Deradikalisasi dan Sekolah Aswaja pada Jumat-Ahad (23-25/9) lalu di aula STIKES Tambakberas Jombang.
Kegiatan yang diikuti oleh belasan peserta dikembangkan dengan dua belas materi pokok tentang Aswaja. Diantaranya Dalil Amaliah Aswaja, Doktrin dan Prinsip Aswaja, Konsep Mabadi Khoiru Ummah, Genealogi Pemikiran Aswaja, Aswaja dalam Kontemplasi Geoeksospol, Peta Pemikiran Islam, Sejarah Peradaban Islam, Sejarah Pemikiran Teologi Islam, Aliran-aliran dalam Teologi Islam, Teologi Pembebasan, dan terakhir Aswaja sebagai Manhajul Fikr Wal Harakah.
Dari sejumlah materi yang telah disuguhkan oleh narasumber yang dianggap kompeten di bidangnya masing-masing, Rizki Amalia, Ketua Panitia berharap menjadi momentum untuk membentuk kader-kader Aswaja yang mumpuni. Mereka setidaknya dapat mengisi forum-forum Aswaja yang digelar Pengurus Rayon dan Pengurus Komisariat PMII setempat.
"Jombang yang basis Aswajanya begitu menonjol di kalangan umum, harus diimbangi dengan kualitas yang sesungguhnya oleh kader-kadernya, khususnya dalam bidang Aswaja," ujarnya. Kamis (29/9).
Dalam waktu dekat ini, tambah kader putri yang juga sebagai salah seorang anggota Ketua III Bidang Keagamaan PC PMII Jombang, bahwa akan diadakan rencana tindak lanjut mulai dari pemantapan materi, bekal basic fasilitator, micro teaching juga bekal yang lain.
"Bisa menjadi fasilitator Aswaja yang mumpuni untuk mengamalkan segenap ilmunya, itu cita-cita kami," imbuhnya.
Untuk diketahui, seminar deradikalisasi yang menjadi pembuka kegiatan Pesantren Aswaja itu, diisi oleh berbagai pihak. Mereka adalah Waka II Polres Jombang Pak Kandar sapaan akrabnya, Ketua DPD KNPI Jombang Farid Al Farisi, dan Ketua Tanfidziyah PCNU Jombang KH Isrofil Amar sebagai narasumber dan Amir Maliki Abi Tholha sebagai keynote speaker dalam seminar malam itu.
Pada kesempatan itu, Ketua DPD KNPI Jombang, Farid Al Farisi menegaskan bahwa Organisasi Nahdhatul Ulama (NU) adalah organisasi satu-satunya yang memiliki sistem organisasi yang sampai ke akar-akarnya, dari pusat hingga ranting-ranting NU sangat berkontribusi besar untuk tetap menjaga tradisi-tradisi keagamaan nahdhiyin di tengah maraknya aliran-alliran garis keras. (Syamsul Arifin/Fathoni)