Daerah

PMII IAIN Pontianak Teliti Sejarah Keraton Kadariyah

Senin, 17 Desember 2018 | 09:30 WIB

Pontianak, NU Online

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Kalimantan Barat mengadakan kunjungan ke Keraton Kadariyah. Kegiatan ini dalam rangka refleksi sejarah yang bertujuan mengenal dan menguatkan lagi sejarah kota setempat.


Dalam pandangan Mustofa, mengenalkan sejarah yang ada di kota Pontianak menjadi tanggung bersama masyarakat kepada warga dari luar kota yang datang berkunjung. “Juga mereka yang datang mengenyam pendidkan seperti kader PMII,” kata Ketua Pengurus Cabang PMII Pontianak Raya ini, Ahad (16/12).


Dengan demikian, apa yang dilakukan PMII Komisariat IAIN Pontianak dan PMII Pontianak Raya ini sebagai langkah bagus lantaran mengajak masyarakat mengenal sejarah.


“Harapan saya dengan kegiatan ini bisa belajar sejarah para pendiri Kota Pontianak secara langsung, dan juga mengetahui sejarah tentang lambang negara,” katanya. Apalagi Sultan Hamid  II  merupakan putra Pontianak asli, dan PMII tidak melupakan sejarah, lanjut Ketua Pengurus Cabang PMII Pontianak Raya tersebut.


Kegiatan diawali dengan mengenalkan barang bersejarah, nasab keturunan Sultan Abdurrahman Al-Qadri hingga pembahasan sejarah pencetusan lambang negara Indonesia.


“Kegiatan seperti ini diharapkan bisa berkelanjutan, agar memperkaya pengetahuan kader tentang sejarah, juga bisa menelusuri sejarah lain khususnya di Kalimantan Barat,” kata Marta, kader PMII IAIN Pontianak Raya.


Dengan diadakannya refleksi sejarah akan menambah pengetahuan kader agar lebih detil mengenal sejarah berdiri dan pengesahan nama Pontianak itu sendiri yang selama ini simpang siur beredar di media sosial.


Syarif Hamdan selaku penjaga keraton mengingatkan jangan pernah menghilangkan sejarah apalagi di tanah kelahiran sendiri.


Kegiatan diakhiri doa bersama di makam Sultan Syarif Abdurrahman selaku pendiri dan sultan pertama kerajaan Pontianak. (Ibnu Nawawi)


Terkait