Daerah

Petani Tembakau di Bojonegoro Rugi Jutaan Rupiah

Jumat, 26 September 2003 | 01:28 WIB

Jakarta, NU Online
Ribuan petani tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur mengalami kerugian cukup besar pada musim tanam tahun ini, menyusul merosotnya harga komoditi tersebut hanya Rp7.000 per kilogram saat masa panen beberapa pekan terakhir.

"Petani tembakau disini rugi semua karena tembakau yang mutunya bagus hanya dibeli seharga Rp7.000 per kilogram. Dengan harga segitu, maka diperkirakan petani rugi hampir Rp4 juta per hektar," kata Camat Sukosewu Drs Moch Anwar di Bojonegoro, Kamis.

<>

Menurut Anwar, untuk setiap hektar tanaman tembakau, petani mengeluarkan biaya sebesar Rp11,97 juta, baik mulai persiapan tanam, pemeliharaan hingga biaya panen.

Dengan produksi rata-rata 9.000 kg daun basah atau 1.170 kg tembakau rajangan kering per hektar dan harga Rp7.000 per kilogram, berarti petani hanya memperoleh pendapatan Rp8,19 juta per hektar.

"Belum lagi jika harga jual tembakau berada dibawah harga tersebut, karena kisaran harga tembakau di tingkat petani saat ini bervariasi antara Rp6.000 hingga Rp7.000 per kilogram," katanya dengan menambahkan di Kecamatan areal tembakau sekitar 339 hektar.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bojonegoro Ir Sutrisno ketika dikonfirmasi terpisah mengatakan, Pemkab Bojonegoro telah berupaya meminta pabrikan agar melakukan pembelian tembakau
petani dengan harga yang layak.

"Pak Bupati sudah menyurati pabrikan agar membeli tembakau dengan harga minimal Rp8.000 per kilogram untuk rajangan kering. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena besar kecilnya harga tembakau merupakan wewenang pabrikan," katanya.(mkf)


 


Terkait