Daerah

Pesantren Kiai Mojo Jombang Ajarkan Kemandirian Ekonomi

Sabtu, 4 Agustus 2018 | 06:00 WIB

Jombang, NU Online
Santri umumnya hanya mengaji Al-Qur'an dan kitab kuning di pesantren, tetapi berbeda dengan santri Pondok Pesantren Kiai Mojo Jombang, Jawa Timur yang juga bertani. Para santri ini memilih bercocok tanam buah naga di sekitar area pesantren.

Para santri ini menamakan diri mereka "Team Kotanaga Kiai Mojo." Budidaya buah naga oleh santri ini sudah berjalan dua tahun lebih. Diawal berdirinya ada puluhan santri yang bergabung, namun hingga kini hanya tersisa belasan orang.

Menurut ketua kelompok "Team Kotanaga Kiai Mojo" Muhammad Sabilul Faroshi Attamimi ide pembuatan kelompok ini terinspirasi dari ucapan Pesantren Kiai Mojo KH Imron Jamil yang menginginkan para santri rajin ibadah dan mandiri secara ekonomi. 

"Awalnya kita ingin mewujudkan cita-cita pengasuh agar santrinya mandiri secara ekonomi dan belajar berusaha. Maka kita minta izin kepada pengasuh untuk bertani buah naga dan ternyata kita disediakan lahan khusus untuk belajar bertani. Hasilnya lumayan buat nambah uang saku," jelasnya, Sabtu (4/8).

Ia menyebutkan kegiatan kelompoknya berupa budidaya buah naga kini banyak menarik minat masyarakat umum sekitar Jombang. Hal ini terlihat banyaknya permintaan bibit dan konsultasi cara mudah menanam buah naga.

"Buah naga ini jenis tanaman yang tahan lama hingga bertahun-tahun dan perawatannya tidak susah. Karena tidak menuntut harus disiram setiap hari dan pupuknya pun tak rewel," ujar Roshi.

Sementara itu, salah satu anggota "Team Kotanaga Kiai Mojo" bernama Ahmad Ridlo mengatakan kini budidaya buah naga kelompoknya tidak hanya fokus pada penanaman saja. Tapi mulai merambah ke pengolahan buah naga menjadi berbagai jenis makanan.

"Budidaya buah naga kita juga telah menghasilkan produk olahan berupa stick,  keripik, es krim, selai dari Buah Naga. Hal ini karena kita fokus pada program pemberdayaan ekonomi santri dan pemuda mandiri sehingga harus kreatif. Dengan kreatif harga jual akan lebih tinggi lagi," beber Ridlo.

Ia juga menjelaskan produk olahan buah naga ini sudah dipasarkan lewat online dan pelanggannya pun tersebar seluruh nusantara. Selain itu produk karya santri ini sering diikuti dalam pameran ekonomi kreatif di Jakarta, Surabaya dan Malang.

Bahkan makanan jenis keripik dan stick buah naga sempat membuat Presiden Jokowi kaget karena tak percaya ada olahan baru dari buah naga. Hal itu diungkapkan Jokowi saat hadir pada salah satu pameran di Jakarta belum lama ini.

"Kita juga sering di undang mengisi acara ekonomi kreatif, rasanya senang banget. Dulu awal merintis diremehkan kini dicari orang banyak. Kemarin kita mengisi pelatihan buat es krim dari buah naga di Desa Gelaran, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Pesertanya ibu-ibu PKK," pungkas Ridlo. (Syarif Abdurrahman/Fathoni)


Terkait