Sumenep, NU Online
Gerakan radikal yang mengatasnamakan agama jadi problem tersendiri dan harus disikapi seluruh elemen Nahdlatul Ulama. Hal tersebut mengemuka pada dialog kebangsaan sekaligus silaturahim sejumlah peguruan pencak silat. Kegiatan diselenggarakan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Ganding, Sumenep, Jawa Timur.
“Dialog kebangsaan merupakan wujud dari penguatan rasa nasionalisme di kalangan pelajar dan bersinergi dengan seluruh perguruan persilatan,” kata Sofwan, Rabu (15/8).
Komandan CBP atau Corp Brigade Pembangunan Dewan Koordinasi Anak Cabang (DKAC) Ganding ini juga berharap kegiatan mampu meningkatkan rasa kebangsaan. "Rasa nasionalisme perlu ditanamkan sejak dini," ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi perekat untuk merapatkan barisan seluruh komponen bangsa demi ikut andil dalam memerangi paham radikal.
Sedangkan Musyfikurrahman mengemukakan bahwa antara religiusitas dan nasionalisme sebuah perpaduan yang tidak terpisahkan. "Nilai-nilai religius dan nasionalis bukan sebuah perbedaan tapi satu kesatuan," kata Ketua Pimpinan Cabang IPNU Sumenep.
Karenanya, ia mengajak seluruh yang hadir harus bersinergi dalam menangkal gerakan radikal khususnya di kalangan pelajar. “Dan itu dapat dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen bangsa, termasuk perguruan persilatan,” urainya saat memberikan sambutan.
Dialog kebangsaan diisi senior IPNU setempat yakni Wasil yang disertai penampilan atlet pancak. Dan tampak bergabung kader IPNU IPPNU Ganding, CBP KPP dan undangan dari perguruan persilatan yang ada di Sumenep. (Mahrus/Ibnu Nawawi)