Purbalingga, NU Online
Kurang lebih 50 ribu warga NU Purbalingga, Jawa Tengah memenuhi alun-alun Purbalingga, Senin (11/9) dalam rangka Dzikir Kebangsaan yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Purbalingga.
Dzikir kebangsaan ini dalam rangka mengawal Peraturan Presiden nomer 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dengan sub tema Meningkatkan Pendidikan Karakter Melalui Madrasah, Pondok Pesantren, Madin, TPQ, dan sejumlah majlis taklim.
Acara dzikir kebangsaan ini diisi dengan ceramah kebangsaan yang disampaikan oleh KH Basyir Fadlullah, Ustadz Sukhedi dan Ustadzah Siti Mutmainah. Dalam ceramahnya ketiga pembicara menyampaikan pentingnya pendidikan karakter bagi generasi penerus.
Oleh karena itu jangan segan-segan mendidik karakter anak anak kita melalui lembaga-lembaga yang didirikan oleh Kyai-kyai Nahdlatul Ulama baik Pondok Pesantren, Madin, TPQ, dan majlis-majlis taklim lainya.
Acara dzikir kebangsaan ini juga dihadiri oleh para Pengasuh Pondok Pesantren, Madin, dan guru guru TPQ, guru madrasah, Pengurus PCNU Kabupaten Purbalingga beserta Banom serta Lembaga lembaga yang lainnya. Hadir juga Bupati Purbalingga H Tasdi yang menyampaikan sambutan.
Dalam sambutannya Bupati Purbalingga mangapresiasi kegiatan Dzikir Kebangsaan ini dan menyetujui berlangsungnya program Pendidikan Karakter dengan enam hari sekolah. Bupati Purbalingga juga telah mengeluarkan Surat Edaran terkait Penerapan Enam Hari Sekolah di wilayah Purbalingga.
Dzikir Kebangsaan ini juga untuk mendoakan kaum muslimin di Rohingya Myanmar yang sedang mengalami tragedi kemanusiaan yang dipimpin oleh KH Arif Musodiq Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qur'an Kedungjati.
Sebelumnya dalam waktu yang bersamaan di Pendopo Purbalingga juga diselenggarakan halaqoh Pendidikan Karakter dengan narasumber H Ratmono dari Kementrian Agama Kabupaten Purbalingga, KH Akhmad Khotib dari PCNU dan KH Fitron dari Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahl.
Halaqoh Pendidikan Karakter membahas pentingnya menumbuhkan pendidikan karakter di Purbalingga sesuai dengan visi Purbalingga yang mandiri, berdaya saing dan berakhlakul karimah. (Torik Jahidin/Fathoni)