Daerah

PCNU Brebes Sayangkan Munculnya Kartun Nabi

Jumat, 22 Januari 2010 | 06:53 WIB

Brebes, NU Online
Beredarnya Kartun Penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW yang dirilis situs www.faithfreedom.org tidak bisa ditolerir. Pasalnya, kartun tersebut sangat meresahkan kaum Muslimin. Sehingga perlu adanya tindakan tegas dari pemerintah untuk memblokir situs tersebut dan menjatuhkan sangsi pada pengelolanya.

“Kami sangat menyayangkan terbitnya Kartun itu, maka kepada Pemerintah harus sigap memblokirnya,” desak Ketua Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kab. Brebes H. Athoillah SE saat dikonfirmasi NU Online dan beberapa wartawan di ruang kerjanya, Jumat (22/1).<>

Menurut dia, walau bagaimanapun Nabi Muhammad itu pemimpin umat. Untuk itu, pemerintah dalam hal ini Menteri Komunikasi dan Informatika untuk segera mengambil tindakan tegas, sebelum masyarakat berbuat diluar kendali.

“Terhadap situs yang menyinggung SARA seperti penodaan agama ini, Pemerintah Indonesia berkewajiban memblokir dan memberi sangsi hukum yang tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku,” pintanya.

Meskipun, lanjutnya, perbuatan orang yang tidak bertanggung jawab itu diketegorikan sebagai fitnah kejam. Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Umat memang senantiasa mendapatkan fitnah-fitnah yang kejam.

Namun demikian sebagai umatnya yang baik tentunya harus menyikapi dengan arif bijaksana. Tidak perlu berbuat anarkhis, apalagi sampai merugikan pihak-pihak tertentu. “Sikap menahan diri, sebagai bentuk mempertahankan martabat Nabi, martabat Islam adalah langkah yang terbaik. Tidak perlu kita terpancing-panting,” harap Athoillah yang juga Kepala Bagian Kesra Setda Kab. Brebes itu.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, telah beredar kartun Nabi yang diposting pada 27 Desember 2009 oleh Adadeh On Sun. Kartun yang berisikan pelecehan terhadap Nabi dan penodaan Agama Islam itu dimuat situs www.faithfeedom.org.

Akibatnya, warga muslim kususnya di Brebes merasa resah dengan terbitnya situs tersebut. Sejumlah ulama kharismatis seperti KH Subekhan Makmun dan Ustadz Aminudin Afif pun angkat bicara menyayangkan terbitnya situs penghinaan itu.

Salah seorang warga Brebes, Eko Handoko, setelah melihat situs tersebut di Warnet meminta kepada teman-teman dan warga muslim lainnya untuk tidak mengaksesnya. “Situs tidak senonoh itu, mari kita tinggalkan saja, tak perlu di akses,” pintanya. (was)


Terkait