Daerah

Panda Muktamar Berharap Jurnalis Gambarkan Muktamar Lebih Baik

Selasa, 4 Agustus 2015 | 02:09 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Panitia Daerah (Panda) Muktamar Ke-33 NU H Syaifullah Yusuf optimis penyelenggaraan Muktamar NU yang digelar di Jombang dapat diselesaikan pada Rabu (5/8). Ia menyatakan bahwa kalau pun molor, tidak sampai melewati Kamis (6/8).
<>
Demikian ditegaskan H Syaifullah Yusuf, Senin (3/8) malam di media center Muktamar Ke-33 NU yang dihadiri belasan wartawan dari lokal, nasional dan asing.

Dikatakan, setelah sidang pleno molor dan dilanjutkan setelah adanya musyawarah para ulama struktural dan kultural di Nahdlatul Ulama, maka sidang pleno dapat dilanjutkan. 

Senin (3/8) malam berlangsung sidang laporan pertanggungjawaban PBNU 2010-2015. Besok dilanjutkan sidang-sidang komisi.

"Pada sidang komisi diharapkan berlangsung lancar. Untuk itu, setiap peserta yang mengajukan pemikiran agar memiliki referensi yang dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana yang berlaku di NU. Sehingga tidak ada debat kusir yang tidak jelas dasarnya," kata Gus Iful, mantan Ketua Umum GP Ansor dua periode.

Adanya pemberitaan di sejumlah media massa yang kurang baik, Gus Iful menilai muktamar masih berjalan kondusif. Panitia tetap sebisanya melayani keperluan para muktamirin. "Khusus kepada masyarakat Jombang, yang terganggu kenyamanan, sering macet di jalanan, maka Panitia Muktamar menyampaikan permohonan maaf," kata Syaifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Kemungkinan molornya penutupan Muktamar NU ini, kata Syaifullah, panitia hanya bisa mentolerir sampai Kamis (6/8) karena anak-anak sekolah yang diliburkan tidak boleh lebih dari sepekan.

Agenda kegiatan belajar satu minggu selama liburan tersebut bisa diganti dengan kalender belajar nantinya. Namun, jika lebih seminggu, para guru tidak bisa menjamin penggantian pelajaran yang tertinggal tersebut. "Jadi, paling lambat Kamis itu peserta sudah cek out," katanya.

Gus Iful juga menyampaikan terima kasih kepada wartawan yang sudah menginformasikan berbagai suasana yang berkembang di Muktamar NU ini. Namun, Gus Iful berharap jurnalis bisa  menggambarkan muktamar lebih baik. Jangan sampai muktamar diwarnai dengan isu-isu negatif yang tidak benar.

Hal itu sangat melukai kita semua di muktamar ini. Isu-isu negatif tersebut berkembang, tapi sesungguhnya tidaklah nyata.  “Terima kasih panitia dikritik. Kami menyadari adanya kekurangan di sana-sini. Seperti ada AC yang tidak hidup, transportasi terlambat dan sebagainya," kata Gus Iful.

Syaifullah mengakui, muktamar kali ini paling rumit. Karena lokasinya berada di empat tempat yang berjauhan. Peserta juga ditempatkan di empat pesantren di Jombang.

"Masalahnya dikabarkan, ada pesantren yang kekurangan peserta dari jumlah yang sudah ditetapkan. Sebaliknya, ada pesantren yang kelebihan peserta. Diharapkan besok (Selasa) peserta kembali menempati lokasi yang sudah ditetapkan panitia," katanya. (Armaidi Tanjung/Alhafiz K)


Terkait