Daerah

Pagar Nusa Sukoharjo Prioritaskan Pengkaderan

Ahad, 13 Januari 2013 | 04:10 WIB

Sukoharjo, NU Online
Beberapa pemuda berpakaian serba hitam terlihat di beberapa sudut acara Sukoharjo Bersolawat, Jumat kemarin (11/1). Sebagian dari mereka, membentuk kelompok dan berjalan berkeliling memantau keamanan acara. Mereka adalah para pemuda yang tergabung dalam organisasi Pencak Silat Nadlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Sukoharjo.<>

Hampir setiap ada kegiatan baik pengajian atau yang lainnya, Pagar Nusa bersama Banser, siap mengawal jalannya acara dan keamanan khususnya bagi para kiai.

Di Sukoharjo sendiri, Pagar Nusa, dalam dua tahun belakangan ini mengalami perkembangan yang cukup bagus bila dibandingkan dengan kurun waktu sebelumnya. Organisasi beladiri yang didirikan kiai-kiai NU tanggal 3 Januari 1986 ini, mendapat respon yang baik, khususnya di kalangan pelajar. Sejumlah anggota yang aktif sekarang, kebanyakan berusia antara SMP hingga mahasiswa. Mereka tersebar di berbagai daerah di Kota Makmur.

Ketua Pagar Nusa Kab. Sukoharjo saat ini, Edy Rusmidi, saat ditemui NU Online usai acara Sukoharjo Bersolawat, ia menjelaskan mengenai tantangan ke depan Pagar Nusa di Sukoharjo, “yang terpenting saat ini yakni masalah kaderisasi. Ini yang akan kita prioritaskan”

Menurut Leneng, sapaan Edy, dirinya beserta pengurus yang lain membidik para remaja untuk direkrut dan dilatih di Pagar Nusa. “Mereka perlu diarahkan. Daripada terjerumus ke hal yang negatif, mending kita arahkan kepada kegiatan beladiri yang positif.”

“Setiap latihan kita juga menyisipi dengan pengajian agama. Jadi secara tidak langsung mereka juga kita arahkan untuk menjalankan agama dengan benar.” Imbuhnya.

Saat ini, anggota Pagar Nusa Sukoharjo baru berjumlah kurang lebih 60 anggota aktif. Jumlah tersebut mungkin sedikit bila dibandingkan dengan daerah lain, yang mayoritas warganya NU.

Salah satu anggota, Imam (16), menuturkan motivasinya untuk masuk Pagar Nusa, “ya suka saja dengan beladiri.” Lain lagi dengan Syamsul, mahasiswa IAIN Surakarta ini beralasan mengikuti organisasi ini untuk menunjukkan identitasnya sebagai pemuda NU,  n“disamping saya memang suka pencak silat, dan sebagai pemuda NU, ya semestinya inilah wadah kita.”

Sedangkan untuk jadwal latihan, tiap daerah memiliki rutinan sendiri. Seperti di daerah Tawangsari dan Bulu terjadwal setiap Rabu malam. Sedangkan di Kartasura, biasanya mereka berlatih di sekitar kompleks IAIN Surakarta. Jadi mulai sekarang, anda yang tinggal di sekitar daerah tadi, tak perlu takut bila menemui sekelompok pemuda berpakaian serba hitam yang tengah berlatih ilmu kanuragan, sebab mereka adalah pendekar Pagar Nusa. Pagar NU dan Bangsa! 




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ajie Najmuddin


Terkait